Football5star.com, Indonesia – Awalnya, FIFA menunjuk Kolombia sebagai tuan rumah Piala Dunia 1986. Namun, 4 tahun sebelum turnamen digelar, Kolombia menarik diri karena dilanda krisis ekonomi. Amerika Serikat dan Brasil sempat berminat menggantikan Kolombia. Namun, FIFA akhirnya lebih memilih Meksiko.
Penyelenggaraan Piala Dunia 1986 tidak lepas dari berbagai masalah. Mulai dari bencana alam gempa bumi, isu ketegangan politik yang memanas Amerika Serikat dengan Meksiko dan masih banyak yang lainnya.
Kendati demikian, turnamen kali ini tetap menyajikan tontonan yang menarik bagi para penikmat sepak bola. Di antaranya adalah Gol Tangan Tuhan Diego Maradona dan kejutan sang kuda hitam, Maroko. Timnas Argentina lantas tampil sebagai juara dengan mengalahkan Jerman Barat.
DATA & FAKTA PIALA DUNIA 1986
Tuan Rumah: Meksiko
Waktu: 31 Mei-29 Juni 1986
Peserta: 24 tim
Venue: 9 kota, 12 stadion
Maskot: Pique
Bola Resmi: Azteca
Juara: Argentina
Runner-up: Jerman Barat
Final: Argentina 3-2 Jerman Barat
Jumlah Pertandingan: 52
Gol: 132 (2,54 per laga)
Penonton: 2.394.031 (46.039 per laga)
FAKTA MENARIK
- Piala Dunia 1986 nyaris batal digelar akibat gempa bumi yang terjadi delapan bulan sebelumnya. Menurut laporan, sekitar 30 ribu warga Meksiko dan sekitarnya tewas akibat bencana tersebut. Namun, turnamen ini tetap bisa dilangsungkan lantaran sebagian besar stadion masih dalam kondisi yang utuh.
- Kapten timnas Argentina, Diego Maradona, mencetak gol kontroversi dengan menggunakan tangan saat bertemu Inggris di perempat final. Itu dikenal dengan “Gol Tangan Tuhan”. Tim Tango akhirnya menang 2-1.
- Laga debut Kanada di Piala Dunia saat melawan Prancis terganggu. Disinyalir, ada suporter Prancis yang sengaja melempar ayam jantan ke tengah lapangan.
- Piala Dunia 1986 menggunakan format yang sama dengan edisi sebelumnya, yakni 24 tim dengan enam tim yang masing-masing terdiri dari empat negara. Namun, ada yang berbeda di fase kedua. Sistem yang digunakan adalah sistem gugur dan bukan penyisihan grup babak kedua.
MILESTONE
- Meksiko menjadi negara pertama yang dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia. Sebelumnya, Meksiko juga menjadi tuan rumah pada 1970.
- Pemain Uruguay, Jose Batista, diusir wasit saat laga melawan Skotlandia di penyisihan grup baru berjalan 56 detik. Itu menjadi rekor pemain tercepat yang menerima kartu merah.
- Bulgaria dan Uruguay tercatat menjadi dua negara pertama yang lolos ke fase gugur tanpa memenangi satu pertandingan pun di putaran pertama.
- Maroko menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke putaran kedua. Di Grup F, mereka finis sebagai juara grup setelah menahan imbang Polandia dan Inggris serta mengalahkan Portugal.
- Pelatih Paraguay, Cayetano Re, menjadi pelatih pertama di Piala Dunia yang diusir wasit. Itu terjadi ketika timnya melawan Belgia di putaran pertama pada 11 Juni 1986.
PEMAIN TERBAIK: DIEGO MARADONA (ARGENTINA)
Piala Dunia 1986 menjadi panggung bagi Diego Maradona. Terpilih sebagai kapten Argentina pada usia 25 tahun saat itu, Maradona menunjukkan performa gemilang.
Tak hanya membawa Argentina menjadi juara. Dia juga tak jarang menampilkan teknik individu yang luar biasa. Salah satunya ketika melawan Inggris di perempat final. Dia mampu membobol gawang Peter Shilton setelah melewati lima pemain Inggris secara beruntun.
Masih dalam laga yang sama, Maradona sebelumnya sudah mencetak gol pertama bagi Argentina. Uniknya, dia mencetak gol dengan tangan. Wasit yang tak melihat pun menganggap gol tersebut sah.
PENCETAK GOL TERBANYAK: GARY LINEKER (INGGRIS)
Dua dekade setelah menjadi juara, Inggris berupaya mengulangi prestasi serupa di Meksiko. Namun, impian The Three Lions kandas di perempat final.
Dalam turnamen ini, Gary Lineker menjadi bintang sekaligus andalan lini depan Inggris. Enam gol dilesakkan striker The Three Lions ini. Tiga dari enam gol Lineker dilesakkan ke gawang Polandia pada laga terakhir fase grup yang memastikan Inggris lolos ke 16-besar.
PEMAIN MUDA TERBAIK: ENZO SCIFO (BELGIA)
Ketika tampil di Piala Dunia 1986, usianya masih 20 tahun. Dia berposisi sebagai gelandang dan berdarah Italia. Ya, dia adalah Enzo Scifo.
Kreativitas serta teknik penguasaan yang baik membuat Scifo disegani pemain-pemain lawan. Sepanjang turnamen, dia mampu mencetak dua gol dan membawa Belgia ke semifinal.
Apesnya, Scifo gagal mengangkat piala. Langkah Belgia terhenti lantaran kalah 0-2 dari Argentina yang mengakhiri turnamen sebagai juara. Atas performa apiknya, Scifo mendapat penghargaan pemain muda terbaik di Piala Dunia 1986.