Football5Star.com, Indonesia – Piala Dunia yang berlangsung empat tahun sekali akhirnya memainkan edisi ke-11 pada tahun 1978. Bertempat di Argentina, Piala Dunia 1978 melahirkan beberapa pemain ternama yang kemudian menjadi legenda seperti Mario Kempes, Karl-Heinz Rummenigge, dan Michel Platini.
Pesta sepak bola di Argentina ini pun seakan menjadi pelipur lara warganya yang hidup ketakutan selama rezim Jorge Videla yang dikenal bengis. Bahkan banyak yang mengatakan keberhasilan Argentina mengangkat piala seakan membuat rakyat lupa terhadap penindasan yang dilakukan pemimpinnya tersebut.
DATA & FAKTA PIALA DUNIA 1978
Tuan Rumah: Argentina
Waktu: 1-25 Juni 1978
Peserta: 16 tim
Venue: 6 stadion, 5 kota
Maskot: Gauchito
Bola Resmi: Tango
Juara: Argentina
Runner-up: Belanda
Final: Argentina 3-1 Belanda
Jumlah Pertandingan: 38
Gol: 102 (2,68 per laga)
Penonton: 1.545.791 (40.679 per laga)
FAKTA MENARIK
- Penjaga gawang Peru, Ramon Quiroga, dituding sengaja membuat Argentina menang 6-0. Pasalnya, dia lahir di Argentina. Dia sampai harus membuat penjelasan resmi di media mengenai hal itu usai pulang ke Peru.
- Kick off Prancis melawan Hungaria harus tertunda 40 menit. Gara-garanya, Prancis datang dengan kostum tandang berwarna putih. Padahal, seharusnya mereka memakai kostum kandang. Sebagai solusi, Les Bleus akhirnya meminjam konstum Atletico Kimberley yang bercorak hijau-putih.
- Legenda Belanda, Johan Cruyff, menolak tampil di Piala Dunia kali ini sebagai bentuk protes terhadap rezim Argentina yang dipimpin Jorge Videla. Versi lain, dia merasa keselamatannya tak terjamin.
- Kasus doping kembali terjadi. Kali ini menjerat pemain Skotlandia, Willie Johnston. Padahal, dia berdalih hanya meminum obat demam.
- Jelang laga final, Argentina meminta wasit pertandingan diganti dari Abraham Klein menjadi Sergio Gonella.
- Bus yang membawa Timnas Belanda dilempari batu oleh fans Argentina di laga final dan mengharuskan bus berputar untuk menghindari teror dari pendukung tuan rumah.
- Sri Lanka menarik diri dari turnamen ini karena tidak mampu membayar biaya pendaftaran.
MILESTONE
- Daniel Passarella menjadi kapten termuda yang mampu merengkuh gelar Piala Dunia. Ketika itu, ia berumur 25 tahun, 1 bulan.
- Rensenbrink sukses mencetak gol ke-1000 di Piala Dunia saat melawan Skotlandia.
- Untuk kali pertama babak kualifikasi Piala Dunia 1978 berlangsung di rumput sintetis (Amerika Serikat vs Kanada)
- Saat Belanda menghadapi Italia, Ernie Brandts menjadi pemain pertama di Piala Dunia yang mencetak gol dan bunuh diri dalam satu laga.
- Rene dan Willy van de kerkhof menjadi pemain kembar pertama yang tampil di final Piala Dunia. Pada empat tahun sebelumnya, hanya Rene yang tampil saat Belanda kalah dari Jerman Barat.
- Di edisi ini mulai diterapkan adu penalti untuk menentukan pemenang dari laga yang berlangsung sama kuat hingga perpanjangan waktu. Namun, tak satu pun laga yang disudahi dengan peraturan baru ini.
- Belanda menjadi tim pertama yang kalah di final secara beruntun. Hal ini lantas disamai Jerman Barat yang kalah di final Piala dunia 1982 dan 1986.
PEMAIN TERBAIK: MARIO KEMPES (ARGENTINA)
Argentina selama ini memang dikenal sebagai gudangnya bibit-bibit pesepak bola terbaik di dunia. Salah satunya adalah Mario Kempes yang berhasil melejit. Duetnya di lini depan bersama Leopoldo Luque membuat negaranya tidak terbendung.
Berhasil mengoleksi enam gol sepanjang turnamen, Kempes pun berhasil menyabet gelar pemain terbaik. Gelar ini semakin terasa istimewa karena pemain yang ketika itu memperkuat Valencia ini sukses membawa Albiceleste keluar sebagai juara.
PENCETAK GOL TERBANYAK: MARIO KEMPES (ARGENTINA)
Sebelum eranya Diego Maradona, publik Argentina lebih dulu menikmati daya magis yang ditunjukkan Mario Kempes. Berpredikat sebagai satu-satunya penggawa Albiceleste yang berkiprah di Eropa, ia mampu membuktikan kualitasnya.
Sepanjang turnamen, penyerang tengah ini sukses mencetak enam gol. Salah satu golnya yang paling dikenang tentu saja ketika dua kali membobol gawang Belanda di final dan memastikan Argentina juara setelah menang dengan skor 3-1.
PEMAIN MUDA TERBAIK: ANTONIO CABRINI (ITALIA)
Piala Dunia 1978 kali ini juga sekaligus menjadi ajang perkenalan bagi anak muda Italia bernama Antonio Cabrini. Performanya yang tengah melesat bersama Juventus membuat allenatore Gli Azzurri, Enzo Bearzot, tanpa berpikir panjang memanggilnya.
Tampil di Piala Dunia perdana tidak membuat Cabrini gentar walau harus bersaing dengan pemain senior seperti Giacinto Fachetti di posisi bek kiri. Walau gagal membawa negaranya juara, performa Cabrini menuai banyak pujian.