Portugal menjadi tim yang paling dikritik di Piala Eropa kali ini. Sudah berhasil menjadi juara, A Selecao das Quinas tak mau terlalu memusingkan cibiran itu.
Saat melakoni pertandingan final Piala Eropa melawan Prancis, Senin (11/7) dini hari WIB, Portugal memetik kemenangan dengan skor akhir 1-0. Kemenangan itu didapat dengan usaha sudah payah setelah melakoni pertandingan hingga babak tambahan.
Gol Portugal baru tercipta di menit 109, lewat tendangan Eder. Dia melepaskan sepakan menyusur tanah dari luar kotak penalti yang gagal dihalau kiper Prancis, Hugo Lloris.
Keberhasilan ini seakan menjadi jawaban atas kritik yang ditujukan pada Portugal di sepanjang turnamen. Mereka telat panas di fase grup, lalu baru mulai panas usai fase knock out.
Di babak 16 besar dan perempatfinal, Portugal selalu gagal memenangi pertandingan dalam waktu 90 menit, hingga permainan mereka mendapatkan cibiran.
Soal hal itu, pelatih Portugal sudah menegaskan bahwa permainan cantik tak selamanya menjadi pemenang dan dia membuktikannya di akhir turnamen.
Pemain belakang Portugal, Raphael Guerreiro, bilang bahwa seluruh tim memang tak memperhatikan kritik itu hingga bisa menjadi juara.
“Kami tidak terlalu banyak memberi perhatian pada kritik, karena kami memenangi laga kami,” kata Guerreiro di situs UEFA.
“Tujuannya adalah untuk memenangi turnamen, dan pada akhirnya kami menjadi pemenang. Terima kasih untuk seluruh tim. Kami bekerja keras di dalam dan di luar lapangan dan kami layak juara. Ini penghargaan yang pantas.”
“untuk saat ini, inilah momen terbaik dalam karier saya,” imbuhnya.
