Football5Star.net, Indonesia – Pelatih AS Roma, Daniele De Rossi meyakini bahwa kelelahan adalah alasan utama timnya dikalahkan Bologna 1-3, (22/4/24). Dia memuji performa anak asuh Thiago Motta itu.
Roma membuang peluang emas untuk bisa memperkecil jarak dengan Bologna yang berada di posisi keempat setelah kalah 1-3 dari mereka pada pekan ke-33 Serie A.
Laga ini hanya berjarak beberapa hari dari laga perempat final Liga Europa melawan AC Milan, dimana mereka menghabiskan lebih dari satu jam berain dengan 10 orang, dan ini membuat para pemain kurang tajam di laga lawan Bologna.
“Mungkin kami kurang tajam dari biasanya, tapi Bologna memainkan sepak bola yang bagus, banyak bergerak dan membuat Anda tampak kurang tajam juga,” kata De Rossi seperti dikutip Football5Star dari Football Italia.
“Di lain waktu kami mencetak lebih banyak gol dengan lebih sedikit percobaan, namun Bologna pantas mendapatkan ucapan selamat, mereka pantas mendapatkan kemenangan.
“Itu adalah pertandingan yang seimbang, kami lebih berbahaya di babak pertama, tapi kami tidak bisa memaksimalkannya dan itu akan memberi kami dorongan.
“Jika kami ingin menjadi sempurna dan terus naik ke puncak klasemen, kami harus menangani momen dengan lebih baik, karena tim berpengalaman tidak akan kebobolan gol seperti itu pada menit ke-44. Sekali lagi, kami punya waktu untuk membalikkan keadaan, tapi kebobolan gol ketiga membuat kami tersingkir.”
Daniele De Rossi: Kami Tidak Hancur
Pelatih AS Roma sebelumnya, Jose Mourinho sempat menyebut bahwa timnya tidak dibuat untuk bermain di dua kompetisi sekaligus, dan itu terbukti pekan ini.
“Kami kecewa dengan kekalahan hari ini, namun kami tidak hancur. Kami berada di Eropa melawan satu-satunya tim yang tidak terkalahkan di dunia musim ini, tapi kami mencoba untuk bersikap positif,” ucap De Rossi.
“Kami tidak dibantu oleh pihak berwenang dengan penjadwalannya, tapi kami tidak ingin membicarakan hal itu lagi. Ini bukan soal ketegangan fisik saat bermain 20 menit, tapi secara mental harus mempersiapkan diri untuk pertandingan itu lagi tidaklah mudah.”
