Football5Star.net, Indonesia – Pil pahit harus ditelan Brighton & Hove Albion pada leg I babak 16 besar Liga Europa, Jumat (8/2/2024) dini hari WIB. Bertandang ke Stadion Olimpico, tim asuhan Roberto De Zerbi harus pulang dengan kekalahan telak 0-4. Itu membuat mereka menelan 3 kekalahan beruntun tanpa mencetak satu pun gol.
Selepas pertandingan, De Zerbi secara fair mengakui keunggulan tuan rumah dalam segala hal. Namun, dia secara khusus menyebut pembeda utama pada pertandingan tersebut adalah faktor pengalaman. Dia menyebut para pemain Roma sudah jauh lebih terbiasa main pada level antarklub Eropa.
“Kami kalah dari tim yang memang lebih kuat. Anda bicara soal angka-angka, peluang, dan sistem. Satu hal yang Anda tak tahu, kebiasaan bermain pada laga-laga semacam ini. Saya orang Italia. Saya tahu para pemain Roma saat saya di Italia. Mereka sudah kuat soal sepak bola. Kini, mental mereka juga kuat,” ucap Roberto De Zerbi seperti dikutip Football5Star.net dari Sky Sport Italia.
Pria yang dihubung-hubungkan dengan beberapa klub besar untuk musim depan itu menambahkan, “Hari ini, saya tak ingin bicara soal peluang. Hal yang ada adalah ketidakbiasaan tim kecil yang sudah mencapai target bersejarah dan dengan banyak masalah mencoba terus bertahan.”
Tuntutan Roberto De Zerbi
Bagi Roberto De Zerbi, kekalahan telak dari AS Roma adalah pelajaran penting bagi Brighton & Hove Albion. Dia mengingatkan, berlaga di ajang antarklub Eropa, apalagi babak 16 besar Liga Europa, adalah hal luar biasa bagi The Seagulls. Untuk bisa berbicara lebih banyak, mereka harus meningkatkan diri dan membiasakan diri berlaga di sana.
“Kami harus berkembang dan jika ingin bersaing di level ini, dari pemilik, pelatih, hingga pelamin harus berkembang untuk mencapai satu tingkat lebih tinggi. Sebelum Februari, saya sudah sering bicara dengan pemilik soal transfer dan saya sampaikan masalah-masalah yang kami hadapi,” ujar De Zerbi lagi.
Dalam pandangan eks pelatih Sassuolo dan Shakhtar Donetsk itu, para pemain Brighton telah tampil luar biasa melawan Roma. Namun, itu ternyata tidaklah cukup untuk mengimbangi atau bahkan mengalahkan I Giallorossi. Dia paham para pemain pasti kecewa dan berharap itu dapat memecut mereka untuk lebih baik lagi.
“Hari ini jadi pelajaran bagi semuanya. Saya pikir ini juga akan berguna bagi para pemain. Hari ini, semuanya pulang dengan kekecewaan besar. Ketika punya kekecewaan seperti itu, Anda akan meningkat karena pada kesempatan berikutnya, Anda sudah tahu apa yang menanti Anda di depan,” kata pelatih berumur 44 tahun itu lagi.
