Football5Star.net, Indonesia – Vitesse Arnhem terus berjuang mengumpulkan uang untuk mendapatkan lisensi sehingga dapat berkompetisi di Keuken Kampioen Divisie musim depan. Saat ini, manajemen klub terus menempuh berbagai cara untuk mendapatkan euro demi euro.
Vitesse harus menerima kenyataan terdegradasi dari Eredivisie setelah 35 musim karena sanksi yang dijatuhkan Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB). Klub itu dinyatakan melanggar aturan finansial yang berbuah pengurangan 18 poin. Kini, mereka pun terancam kehilangan lisensi klub profesional.
Awal Mei lalu, Vitesse Arnhem membuka penggalangan dana. Pada dua hari pertama, mereka mampu mencapai 1 juta euro. Namun, pertambahan dana kemudian melanbat dan hingga Selasa (7/5/2024), klub yang bermarkas di Gelredome itu baru mampu mengumpulkan 1,66 juta euro.
Terbaru, Vitesse akan menggelar laga amal yang mempertemukan Vitesse Legends dengan FC De Rebelles yang berisi eks pemain-pemain profesional. Partai tersebut rencananya digelar di Papendal pada 14 Mei mendatang. Tiket dibanderol 18,92 euro. Lalu, setelah laga, semua jersei akan dilelang.
Vitesse Arnhem Cari Investor
Laga amal itu akan diramaikan oleh nama-nama terkenal. Di FC De Rebelles ada Gertjan Verbeek, Paul Bosvelt, Ricky van den Bergh, Anco Jansen, Diego Biseswar, dan Andy van der Meyde. Sementara itu, Vitesse Legends diperkuat Glenn Helder, Paul Verhaegh, Ruud Knol, Nicky Hofs, Tim Cornelisse, Theo Janssen, dan pelatih saat ini, Edward Sturing.
Nama-nama beken itu diharapkan dapat menarik penonton untuk datang dengan membeli tiket seharga 18,92 euro. Selain itu, mereka pun tentu saja diharapkan ikut serta dalam lelang jersei yang dikenakan para legenda pada partai amal tersebut. Diharapkan akan terkumpul cukup banyak duang dari acara ini.
Di samping itu, Vitesse Arnhem juga mengambil langkah lebih besar dan strategis, yakni mencari investor baru. Bukan rahasia, kedatangan investor yang mengambil alih kepemilikan klub akan serta-merta mengatasi masalah yang ada. Lisensi sebagai klub profesional pun akan tetap dipertahankan dan mereka bisa main di KKD.
Upaya awal Vitesse mengalami kegagalan. Komite Banding KNVB menolak take over yang dilakukan oleh Corey Parry, pengusaha Amerika Serikat yang juga pemilik piutang sebesar 14,3 juta euro di Vitesse. Kabar yang beredar, manajemen klub kini menjajaki proposal yang datang dari pengusaha asal Timur Tengah.
