Ralf Rangnick Ajak Pesepak Bola Lawan Gerakan Ekstrem Kanan

BACA JUGA

Football5Star.net, Indonesia – Ralf Rangnick, pelatih timnas Austria, mengajak para peseapk bola untuk lebih berani bersuara dan melawan gerakan ekstren kanan alias ultranasionalis. Dia menilai para pesepak bola harus lebih paham tanggung jawabnya di masyarakat dan jadi role model.

Saat ini, Rangnick dicekam ketakutan soal tren kebangkitan kaum ultranasionalis. “Apa yang terjadi saat ini membuat saya berpikir dan sedih. Tren dan perkembangan politik di Jerman dan Austria membuat saya saya cemas. Terutama karena sejarah kedua negara,” urai Ralf Rangnick seperti dikutip Football5Star.net dari Der Standard.

Remigrasi dinilai Ralf Rangnick sebagai istilah yang buruk.
Getty Images

Dia menambahkan, “jika ada pelajaran dari sejarah kedua negara, itu adalah bahaya yang datang dari ekstremisme sayap kanan dan fasisme. Orang-orang saat ini bicara terbuka soal remigrasi dan deportasi. Bagi beberapa orang, itu hal bagus, tapi bagi saja itu adalah istilah-istilah yang buruk.”

Lebih lanjut, pria yang mencuat namanya saat membawa FC Schalke 04 ke semifinal Liga Champions 2010-11 itu menegaskan, semua hal yang ekstrem itu buruk. “Saya melihat kaum ekstrem kanan akan berkuasa dan menjanjikan solusi-solusi mudah untuk masalah-masalah yang rumit. Minoritas akan disandera. Yahudi, orang asing, mereka akan mencari seseorang untuk disalahkan,” ucap dia lagi.

Aksi-aksi perlawanan terhadap kaum sayap kanan sangat didukung Ralf Rangnick.
Getty Images

Imbauan Ralf Rangnick

Atas dasar itu, Ralf Rangnick mengajak para pesepak bola untuk merapatkan barisan demi melawan kaum ekstrem kanan. Dalam pandangannya, pesepak bola, juga timnas sepak bola bisa jadi alat ampuh untuk melawan tren yang meresahkan tersebut agar anak-cucu ke depan terlepas dari kungkungan.

“Kita tak boleh membiarkan keadaan terus seperti ini. Saya tak mau cucu kita nanti menderita. Kami sebagai timnas juga harus bangkit dan memperjuangkan nilai-nilai yang benar. Lihatlah ke tim kami, juga lihat timnas Jerman atau tim lainnya. Mari kita keluarkan semua yang punya latar belakang imigran. Hanya sedikit pemain yang tersisa. Kita di sepak bola hidup dalam tolrenasi dan integritas,” urai Rangnick lagi.

David Alaba dinilai Ralf Rangnick bisa jadi contoh arti sepak bola di masyarakat.
Getty Images

Pria berumur 65 tahun itu juga mengingatkan, para pesepak bola sejatinya bukanlah orang-orang bodoh. Menurut dia, ada beberapa pemain yang andai tak menekuni sepak bola dapat menjadi manajer top atau profesor. Secara khusus, dia menyebut David Alaba sebagai sosok yang mewakili arti sepak bola di masyarakat.

Bagi Rangnick kesadaran dari para pesepak bola itu sangat penting karena lingkungan sepak bola yang kian toxic. Dia berujar, “Dulu, kita menghormati orang tua, guru, penegak hukum, dokter. Di klub sepak bola sekarang sangat jarang ada orang tua atau pelatih yang berkata, ‘Kamu tak bisa berjalan di air, itu adalah gelembung, dan kamu bkan orang yang lebih baik hanya karena sekarang punya banyak uang.'”

Ralf Rangnick berharap para pesepak bola saat ini berani mengambil peran tersebut. “Anda harus menyampaikan nilai-nilai, menjadi teladan, entah Anda suka atau tidak. Jika direktur olahraga dan pelatih tak lagi melakukan hal itu, siapa lagi?” ucap pria yang juga pernah menangani Manchester United tersebut.

More From Author

Berita Terbaru