Football5Star.com, Indonesia – 28 September 1997, menjadi babak baru dalam sejarah rivalitas dua negara kuat Asia, Jepang vs Korsel (Korea Selatan). Bahkan, pertandingan yang digelar di Tokyo itu terkenal dengan “Tokyo Daechup,” atau “Pertempuran Terbesar di Tokyo.”
Jepang, saat itu disebut-sebut sebagai kekuatan sepak bola Asia yang sedang naik daun. Mereka diunggulkan untuk bisa mendapatkan penampilan pertamanya di Piala Dunia. Namun, Korea Selatan juga ingin mendapatkan tempat di sana meski tantangannya tak mudah.
Benar saja, dalam pertandingan di Tokyo National Stadium berjalan sangat ketat. Kedua tim memang sama-sama saling jual-beli serangan. Namun keduanya gagal mencetak gol. Bahkan, paruh pertama Jepang vs Korsel saat itu berakhir tanpa gol.
Harapan timnas Korsel sempat pupus di awal babak kedua saat gelandang Jepang, Motohiro Yamaguchi membuat timnya unggul. Dia melakukan tendangan chip melewati kiper Korea, Kim Byung-ji. Bahkan, usai gol itu timnas Jepang seakan sengaja mundur jauh ke dalam area pertahanan untuk mempertahankan keunggulan.
Namun demikian, drama terjadi saat akhir pertandingan semakin dekat di Tokyo. Pemain Korsel mendapatkan tendangan sudut yang berhasil disambut oleh gelandang Seo Jung-won ke gawang dengan sundulan. Laga pun imbang 1-1.
Kemudian, saat waktu hampir habis, bek Korea Lee Min-sung, melepaskaan roket kaki kiri keras dari jarak jauh. Tendangan itu akhirnya bikin Korsel menang 2-1 atas Jepang di Tokyo.
Jadi Laga Jepang vs Korsel yang Paling Dikenang
Partai itu nyatanya jadi pertemuan Jepang vs Korsel yang paling dikenang. Bahkan, usai laga Jepang yang sangat kecewa memecat pelatihnya setelah pertandingan.
Pendukung Korsel menjuluki laga itu sebagai Tokyo Daechup alias Pertempuran Terbesar di Tokyo karena perjuangan timnasnya. Korea Selatan akhirnya mengamankan tempat kualifikasi otomatis Zona AFC dengan mudah. Mereka meraih 6 poin di depan Jepang yang berada di posisi kedua.
Kendati begitu, Jepang juga berhasil mencapai Piala Dunia 1998 di Prancis. Hal itu setelah mereka mengalahkan Iran di babak playoff.
