Football5Star.com, Indonesia – Sejumlah fan West Ham United meninggalkan stadion saat babak pertama laga melawan Arsenal, Minggu (11/2/2024). Pasalnya, The Hammers sudah tertinggal 0-4. Manajer David Moyes mengaku dapat memaklumi tindakan itu sebagai wujud kekecewaan yang sangat besar terhadap anak-anak asuhnya.
West Ham secara mengejutkan dibantai 0-6 oleh Arsenal pada lanjutan Premier League 2023-24. Skor itu menyamai kekalahan terbesar kandang The Hammers yang terjadi pada 26 Desember 1963. Ketika itu, West Ham dihajar 2-8 oleh Blackburn Rovers. Bedanya, skor babak pertama kala itu 1-4.
Pada era Premier League, West Ham juga sebelumnya hanya 1 kali kebobolan 4 gol pada babak pertama di kandang sendiri. Itu terjadi pada 10 November 2002 ketika The Hammers kalah 3-4 dari Leeds United. Sosok yang menjadi manajer The Hammers kala itu adalah Glenn Roeder.
Sejumlah catatan negatif itu membuat David Moyes memaklumi tindakan sejumlah fan. “Saya juga fan sepak bola, jadi saya memahami hal itu. Namun, di klub sepak bola, Anda pasti mengalami hari buruk. Meskipun begitu, saya tak akan melupakan har-hari baik,” ujar dia seperti dikutip Football5Star.com dari BBC.
David Moyes Tak Habis Pikir
Kekecewaan para fan West Ham United sehingga meninggalkan stadion saat babak pertama usai tak terlepas dari ekspektasi sangat tinggi. Patut dicatatm The Hammers memapu menang 2-0 di kandang Arsenal pada paruh pertama. Lalu, mereka pun tak kalah dalam 10 laga kandang terakhir pada musim ini.
“Pada akhir Desember lalu, kami menang 2-0 di kandang Arsenal. Jadi, Anda tak akan lupa bagaimana melihat Arsenal hari ini dan itulah kami beberapa pekan lalu,” ujar Moyes lagi. “Sebagai suporter sepak bola, terutama di klub ini, saya dua kali kembali untuk menolong mereka dari degradasi. Selalu akan ada hari-hari buruk.”
Meskipun demikian, tetap saja Moyes kecewa berat. Dia tak habis pikir gawang The Hammers dengan mudahnya digelontor setengah lusin gol oleh para pemain Arsenal. Pria asal Skotlandia tersebut mengaku butuh waktu lebih lama untuk mencerna kekalahan telak tersebut dan menemukan pangkal masalahnya.
“Ini tak seperti tim saya beberapa waktu lalau. Aku akan butuh sedikit lebih banyak waktu untuk menelaah dan melihat apakah saya dapat memperbaikinya. Saya bertanggung jawab atas kekalahan ini. Sayalah yang memilih tim. Namun, para pemain juga harus ikut bertanggung jawab,” kata dia.
