Football5Star.net, Indonesia – Casemiro menjadi sorotan banyak pihak setelah Manchester United takluk 0-4 di kandang Crystal Palace, Stadion Selhurst Park, pada laga pekan ke-36 Premier League, Selasa (7/5/2024) dini hari WIB. Jamie Carragher, eks bek timnas Inggris, bahkan memintanya untuk meninggalkan Premier League pada akhir musim nanti.
Pada laga di Selhurst Park, pemain asal Brasil itu diturunkan Erik ten Hag sebagai bek tengah darurat, berduet dengan Jonny Evans. Apal lacur, dia tak mampu menjalankan tugas dengan baik. Bahkan, dia membuat Michael Olise mencetak brace. Hal itulah yang membuat dia dinilai sudah tak mampu lagi berlaga di kasta tertinggi Liga Inggris.
“Saat jeda, saya katakan Ten Hag harus menarik dia. Saya tahu ada banyak pemain muda di bangku cadangan, tapi saya kira Casemiro seharusnya tahu diri pada malam ini sebagai pemain berpengalaman bahwa dia hanya tinggal punya tiga lafa tersisa di level tertinggi,” urai Jamie Carragher seperti dikutip Football5Star.net dari Daily Mail.
Carragher lantas meminta eks bintang Real Madrid itu menyusul Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. “Seharusnya dia berpikir, ‘Aku perlu pergi ke MLS atau (Arab) Saudi.’ Saya sangat serius. Dia sudah berumur. Orang-orang di sekitarnya perlu mengatakan kepada dia inilah pemberhentian terakhirnya,” ucap eks bek Liverpool itu.
Demi Kebaikan Casemiro
Itu bukan berarti Jamie Carragher merendahkan Casemiro. Sebaliknya, dia mengusulkan hal itu demi menjaga nama besar dan reputasi sang pemain. Memaksakan diri bermain di Premier League justru akan berpotensi membuat dia jadi bahan olok-olokan seperti saat Manchester United dikalahkan Crystal Placae.
“Dia benar-benat pemain besar. Saya jauh dari level yang pernah dicapainya. Liga Champions, bermain untuk Brasil, bermain untuk Real Madrid. Namun, saya selalu ingat sesuatu ketika pensiun, ada kata-kata yang selalu saya ingat, ‘Tinggalkanlah sepak bola sebelum sepak bola meninggalkanmu,'” kata Carragher.
Di tengah kritik yang berhamburan, termasuk dari Carragher, Casemiro mendapat perlindungan dari Ten Hag. Pelatih asal Belanda itu sama sekali tak menyalahkan pemain berumur 32 tahun tersebut. Dia menilai kekalahan telak dari The Eagles, termasuk brace Olise, bukan melulu kesalahan sang pemain.
“Anda tak bisa menimpakan ini kepada satu pemain. Ini performa tim. Lemparan ke dalam saat kebobolan pertama tidak perlu terjadi. Itu kesalahan tim. Kami tak mengikuti aturan mereka. Kami tak beradaptasi pada situasi berbeda. kami punya lima orang dan mereka mendapatkan lemparan kedalam. Itu sungguh sulit dipahami,” kata Ten Hag.
