Football5star.com, Indonesia – Sepak bola di Indonesia kembali bernapas sepanjang tahun 2018. Liga 1 tetap bergulir dengan menghasilkan Persija Jakarta sebagai juaranya. Sementara itu tiga tim yaitu Sriwijaya FC, Mitra Kukar, dan PSMS Medan dipastikan terdegradasi ke Liga 2. Namun, beberapa tragedi, terutama kematian Haringga Sirila, jadi catatan kelam.
Berbagai kisah pilu juga hadir sepanjang tahun 2018 ini. Beberapa momen sedih tersebut juga diwarnai dengan semakin bertambahnya daftar kematian suporter sepak bola di tanah air. Save Our Soccer mencatat bahwa ada 76 suporter yang meninggal sejak 1994 lalu.
Di samping kematian Haringga yang membuat semua stakeholder sepak bola Indonesia berdua, maih ada banyak catatan pilu lainnya. Berikut ini, Football5Star.com menyajikan lima momen pilu yang terjadi di sepak bola tanah air sepanjang 2018.
Tragedi Haringga Sirila |
Seperti apa yang sudah disebutkan di paragraph sebelumnya bahwa momen meninggalnya Pendukung Persija Jakarta tersebut menjadi salah satu yang paling menyedihkan di sepak bola tanah air. Ia tewas secara mengenaskan akibat dikeroyok oleh beberapa oknum bobotoh Persib Bandung di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada September lalu.
Akibat dari insiden tersebut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kemudian mengentikan sejenak kompetisi Liga 1. Berbagai ucapan bela sungkawa juga hadir bahkan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Timnas Indonesia Gagal di Asian Games 2018 |
Ajang Asian Games 2018 menjadi kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk membuktikan diri di kancah Benua Asia. Sempat tampil apik di babak grup, Skuat Garuda justru malah tersingkir pada fase 16 besar usai dikalahkan Uni Emirat Arab di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.
Sempat bermain imbang dengan skor 2-2, Timnas Indonesia kemudian harus kalah di baba adu penalti. Momen tersebut menjadi saat-saat mengharukan bagi Timnas Indonesia dan publik di tanah air. Apalagi laga itu juga jadi yang terakhir bagi Skuat Merah Putih ditangani oleh Luis Milla.
Hendika Arga Permana Pensiun Dini |
Hendika Arga Permana bukan sosok pemain top di tanah air yang bergelimang trofi dan pencapaian pribadi. Tapi keputusannya pemain PSS Sleman untuk pensiun di usia 25 tahun, umur yang masih tergolong muda untuk memutuskan gantung sepatu.
Pemain yang sebelumnya menjadi Kapten bagi PSIM Yogyakarta itu diduga akibat berbagai kritikan kepadanya. Di sisi lain Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro juga memberi penghargaan kepada bekas pemainnya tersebut dengan menggunakan seragam Super Elja bernamakan Hendika Arga Permana di partai final Liga 2 2018.
Sriwijaya FC Turun Kasta |
Sepanjang sejarah Liga Indonesia, klub asal Sulawesi Selatan tersebut tak pernah mengalami degradasi ke divisi bawah. Namun 2018 ini menjadi tahun pilu bagi Sriwijaya FC setelah gagal bertahan di Liga 1.
Klub tersebut juga sempat didera dengan berbagai masalah yaitu kasus tunggakan gaji yang membuat beberapa pemain penting mereka pindah seperti Makan Konate dan Patrick Wanggai. Meski ada sebagian yang tetap bertahan seperti Marko Meraudje dan Yu Hyun-koo.
Timnas Indonesia Hancur Lebur di Piala AFF |
Timnas Indonesia mengikuti ajang Piala AFF 2018 dengan ekspektasi tinggi. Meski demikian hasil yang didapatkan justru berkebalikan. Pasukan Bima Sakti malah gagal menembus babak semifinal dan hanya mentok di fase grup. Ini di luar ekspektasi PSSI dan publik sepak bola tanah air.
Seusai pertandingan, juru taktik yang menggantikan Luis Mila tersebut sesekali menahan tangis. Ia mengaku bertanggung jawab atas hasil buruk tersebut. Insiden gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 juga masuk dalam salah satu momen sedih dalam dunia sepak bola tanah air.
[better-ads type=’banner’ banner=’156417′ ]
