Football5star.com, Indonesia – Dukungan terhadap Bek Napoli yang menjadi korban aksi pelecehan rasial oleh Fans Inter Milan, Kalidou Koulibaly terus mengalir. Kali ini datang dari lembaga pesepak bola profesional, FIFpro dan UEFA.
BREAKING: Joint statement from @FIFPro and @UEFAcom on #racism against @kkoulibaly26 in @inter–@sscnapoli clash and apparent failure in @SerieA_TIM match protocol.
Details here: https://t.co/eCbMnrdUQQ pic.twitter.com/HuK5AOwUk4
— FIFPRO (@FIFPRO) December 28, 2018
Kedua lembaga tersebut mengutuk keras kasus pelecehan rasial yang masih terjadi di dunia sepak bola. Bagi mereka pihak penyelenggara pertandingan antara Inter Milan versus Napoli di Stadion Giuseppe Meazza telah gagal dalam menjalankan aturan yang berlaku.
“FIFPro dan UEFA sangat prihatin dengan insiden rasis yang tidak dapat diterima ini dan oleh apa yang tampak di permukaan. Sebagai kegagalan untuk menghormati protokol tiga langkah anti-rasisme yang diakui secara luas,” kecam dua lembaga tersebut pada situs resmi UEFA, Sabtu (29/12/2018).
“Koulibaly, seorang bek Prancis-Senegal. Ia menjadi sasaran lantunan nyanyian rasis. Kendati pengumuman (penghentian nyanyian) telah dibuat oleh pembicara stadion, nyanyian itu tidak berhenti. Selain itu, tampaknya staf pelatih Napoli telah memberi tahu wasit beberapa kali tentang insiden rasisme.”
“Kedua organisasi berpendapat. Bahwa nyanyian rasis terhadap Koulibaly, yang harus meninggalkan lapangan setelah menerima kartu kuning kedua, tidak dapat diterima. Juga tidak memiliki tempat di sepakbola.”
Atas tindakan pelecehan rasial kepada Kalidou Koulibaly tersebut, pihak federasi sepak bola Italia, FIGC telah mengambil tindakan. Inter Milan dihukum tak didampingi oleh para pendukung mereka di dua laga kandang dan satu laga kandang tanpa penonton di tribun utara Stadion Giuseppe Meazza.