Football5Star.com, Indonesia – One Season Wonder adalah sebutan bagi pesepak bola yang hanya bermain bagus satu musim saja sepanjang kariernya. Sudah banyak pesepak bola yang mendapatkan identitas ini dari orang-orang. Tapi mungkin salah satu yang terbaik adalah Miguel Perez Cuesta yang biasa dikenal dengan nama Michu.
Bagaimana tidak, pada 2013 Michu bermain bersama Xavi, Iniesta, Sergio Ramos, David Silva, dan pemain top lainnya di timnas Spanyol. Dua tahun setelah itu dia bermain di klub amatir divisi keempat Spanyol.
Michu mengawali karier di klub lokal dimana dia lahir, Oviedo. Dia masuk ke tim utama pada 2003, pada saat itu Oviedo berada pada divisi keempat. Dia berhasil membawa Oviedo masuk ke divisi ketiga liga Spanyol.
Pada tahun 2007 dia direkrut oleh Celta Vigo dan bermain di Segunda Division (divisi dua). Performanya cukup untuk bisa dilirik oleh klub promosi La Liga Rayo Vallecano pada musim 2011-12. Kinerjanya cukup apik, 15 gol dari 37 laga, walaupun Vallecano harus finis pada posisi ke-15. Hal itulah yang membuat klub kecil asal Wales, Swansea City merekrutnya dengan harga 2 juta euro di musim 2012-13
Swansea baru saja menjalani musim keempatnya di Liga Inggris dan musim kedua beruntun di Premier League. Mereka merekrut legenda sepak bola Denmark, Michael Laudrup sebagai pelatih. Di musim inilah Michu beraksi.
Dia sudah berhasil mencetak dua gol pada debutnya melawan Queens Park Rangers. Dia juga mencetak gol melawan Arsenal pada FA Cup setelah baru masuk ke lapangan selama 73 detik.
Dia juga menjadi pahlawan Swansea di semi final Piala Liga setelah mencetak gol pertama melawan Chelsea di Stamford Bridge. Karena itu Swansea berhasil lolos ke final Piala Liga dan akan melawan Bradford City.
Pada laga Final, The Swans berhasil melumat habis Bradford dengan skor 5-0, Michu berhasil mencetak gol ketiga bagi klubnya dan berhasil membawa Swansea juara Piala Liga. Prestasi ini merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah klub.
Michu langsung mendapatkan kontrak baru berdurasi 4 tahun. Dia total mencetak 22 gol di semua kompetisi. Karena performanya itu dia dinobatkan menjadi pemain terbaik Swansea dan dipanggil oleh Vicente del Bosque ke timnas Spanyol.
Kariernya Setelah Itu
Disinilah penampilannya langsun terjun bebas. Musim selanjutnya, dia hanya mencetak 2 gol saja dari 17 laga. Cedera menjadi alasan kenapa jumlah gol dan laga yang dimainkannya menurun. Setelah itu dia dipinjamkan ke Napoli, dan cederanya malah lebih parah lagi. Dia hanya bermain 3 kali di Serie A.
Setelah itu kontrak dia diputus oleh Swansea pada November 2015 karena alasan finansial. Dia lalu bergabung ke klub amatir, Up Langreo, yang bermain di divisi keempat Spanyol, divisi dimana dia awalnya bermain.
Pada musim 2016-17 dia kembali ke klub lamanya, Oviedo, yang kini bermain di Segunda Divison. Tapi performanya tak kunjung membaik, dia hanya mencetak 1 gol saja dari 27 laga. Pada 2017, dia memutuskan untuk pensiun di usia muda, 31 tahun.
Tapi setelah pensiun, Michu masih berkutat di dunia sepak bola, pada 2018 dia menjabat sebagai direkut sepak bola UP Langreo dan saudaranya menjadi pelatih klub yang pernah dia bela itu.
Saat ini dia menjabat sebagai Technical Secretary di klub yang membesarkannya, Oviedo.
[better-ads type=’banner’ banner=’156408′ ]
