Football5star.com Indonesia – Johor Darul Ta’zim (JDT), bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan di grup I Liga Champions Asia 2022-2023. Caranya, dengan kembali memetik poin pada perjumpaan kedua lawan klub asal Jepang, Kawasaki Frontale, Minggu (24/4/2022).
Sebelumnya, JDT sudah meraih dua kemenangan dan sekali imbang dalam tiga laga yang sudah dilalui. Dua kemenangan masing-masing 5-0 atas Guangzhou FC (Cina) dan 2-1 atas Hyundai Ulsan (Korea Selatan). Sementara hasll imbang ketika bersua Frontale.
Hasil itu membuat tim asuhan Benjamin Mora tersebut memuncaki klasemen grup I dengan torehan 7 poin. Pada matchday 4, Safawi Rasid dan kawan-kawan akan kembali menghadapi Frontale di Stadion Sultan Ibrahim (24/4). Misinya adalah kembali mengamankan poin, bahkan menang, demi menaga rekor tak terkalahkan.
“Kami akan menghadapi tim-tim ranking pertama Asia dan tentunya akan cukup mendebarkan karena Kawasaki Frontale pasti ingin menebus kekecewaan setelah sebelumnya ditahan 0-0 oleh kami,” bilang Mora, seperti dikutip Football5star dari hasl jumpa pers jelang laga.
“Mereka punya winger kiri yang berbahaya, nomor 23 (Marcio Barbosa). Dia sering berlari cepat dan cerdik untuk mengacaukan pertahanan kami. Karena itu komunikasi antara bek kanan dan tengah harus berjalan beriringan agar tidak membingungkan,” sambungnya.
Peran Vital Natxo Insa dalam Permainan Johor Darul Ta’zim
Mora juga menyoroti ada beberapa pemain kunci yang mulai kelelahan setelah melalui tiga pertandingan berturut-turut. Akan tetapi, keinginan mereka untuk berada di starting line-up tetap tinggi dan tak ingin diistirahatkan.
“Pemain yang selalu dimainkan dalam tiga pertandingan berturut-turut jelas kelelahan. Akan tetapi mereka tampaknya mengesampingkan faktor itu dan tekad untuk terus bermainnya sangat tinggi. Saya tidak dapat menyangkal harapan mereka untuk terus bermain,” jelasnya.
Disinggung soal Natxo Insa, Mora menyebutnya sebagai “asisten pelatih” Johor Darul Ta’zim di dalam lapangan. Insa memang berperan penting dalam menavigasi posisi dan kerap mematahkan pergerakan lini tengah lawan.
“Walaupun Natxo tergolong pemain veteran di skuad JDT, tapi berjiwa muda dan tidak tahu arti lelah. Dia adalah nadi utama JDT bahkan bisa membaca ritme permainan dan cepat dalam membuat keputusan saat berada dalam tekanan,” puji juru taktik asal Meksiko tersebut.
