Bournemouth Lakukan Hal Gila seperti Man. United pada 2001

BACA JUGA

Football5Star.net, Indonesia – Gila! Sungguh gila hal yang dilakukan Bournemouth pada laga tunda pekan ke-17 Premier League, Kamis (14/3/2024) dini hari WIB. Mereka melakukan comeback luar biasa, menang 4-3 setelah tertinggal 0-3 pada babak pertama melawan Luton Town.

Bertanding di kandang sendiri, The Cherries sepertinya akan menelan kekalahan. Baru 9 menit laga berjalan, gawang Neto sudah dibobol Tahith Chong. Berselang 22 menit kemudian, Chiedozie Ogbene menjadikan kedudukan 0-2. Lalu, pada pengujung babak pertama, Ross Barkley membuat tim tamu unggul 3-0.

Bournemouth mampu menang 4-3 atas Luton Town meski tertinggal 0-3 pada babak pertama.
Getty Images

Akan tetapi, The Cherris tidak lantas tertunduk dan takluk. Mereka bangkit pada babak kedua. Berawal dari gol Dominic Solanke pada menit ke-50, lalu Illia Zabarnyi mencetak gol kedua pada menit ke-62. Hanya 2 menit berselang, Antoine Semenyo menyamakan skor. Semenyo pula yang lantas membalikkan keadaan dengan golnya pada menit ke-83.

Itu prestasi istimewa. Di Premier League, mereka jadi tim ke-5 yang mampu menang setelah tertinggal 3 gol. Lebih khusus lagi, menang setelah tertinggal 0-3 pada babak pertama, The Cherries adalah tim ketiga setelah Manchester United pada 2001 dan Wolverhampton Wanderers pada 2003.

Nestapa Les Ferdinand

Manchester United menang 5-3 setelah tertinggal 0-3 pada babak pertama dalam lawatan ke markas Tottenham Hotspur, Stadion White Hart Lane, 29 September 2001. Adapun Wolverhampton Wanderers menang 4-3 atas Leicester City di kandang sendiri pada 25 Oktober 2003.

Dua peristiwa itu jadi nestapa dan noktah merah dalam karier Les Ferdinand. Dia berada di tim yang kalah secara tragis pada dua laga tersebut. Ironisnya lagi, dia sebetulnya mampu mencetak gol, baik di gawang Man. United maupun Wolves, tapi harus menangis pada akhir pertandingan

Les Ferdinand mencetak gol saat Tottenham Hotspur kena comeback Manchester United pada 29 September 2001.
Getty Images

Pada 29 September 2001, Ferdinand mencetak gol kedua Tottenham. Dua gol lain dilesakkan Dean Richards dan Christian Ziege. namun. Hal itu membuat Red Devils dalam tekanan. Namun, tak dinyana, mereka membuat 5 gol pada babak kedua lewat Andy Cole, Laurent Blanc, Ruud van Nistelrooy, Juan Sebastian Veron, dan David Beckham.

Adapun pada 25 Oktober 2003, Ferdinand bahkan mencetak brace pada menit ke-12 dan 15 yang lantas ditambah gol Riccardo Scimeca. Tak dinyana, keunggulan itu lenyap karena Wolves mencetak 4 gol pada babak kedua. Colin Cameron mencetak brace, sementara dua gol lain dilesakkan Alex Rae dan Henri Camara.

Striker Bournemouth Kehabisan Kata-Kata

Setelah dua dekade lebih berlalu, ternyata ada lagi tim yang mampu menang meskipun sempat tertinggal 0-3 pada babak pertama. Bournemouth menorehkan prestasi istimewa itu di kandang sendiri atas Luton Town. Hasil luar biasa itu sampai-sampai membuat Antoine Semenyo kehabisan kata-kata.

“Ini tidak nhata!” kata Antoine Semenyo yang jadi penentu kemenangan The Cherries seperti dikutip Football5Star.net dari BBC. “Ini sebuah prestasi bagiku. Aku selalu ingin bermain di Premier League. Ketika mampu mencetak gol kemenangan bagi tim seperti itu, aku sungguh merinding.”

Antoine Semenyo saat mencetak gol kemenangan 4-3 Bournemouth atas Luton Town.
Getty Images

Manajer Andoni Iraola mengakui gol pertama dari Dominic Solanke adalah kuncinya. “Segalanya berpihak kepada Luton pada babak pertama. Mereka benar-benar tajam. Setiap kali berada di kotak penalti, mereka mencetak gol.” kata Iraola. “Kami butuh sesuatu yang terjadi pada awal babak kedua. Gol pertama dari Dom adalah kuncinya.”

Gol itu, kata Iraola, sangat berpengaruh pada mentalitas para pemain Bournemouth. “Setelah itu, semuanya mulai yakin, kami terus menekan dan pada akhirnya membalikkan keadaan,” ucap pria asal Spanyol itu. “Kami mengubah beberapa hal, menmbuat penyesuaian, mengganti beberapa pemain. Dari situ, kami menyerang lebih baik dan gol-gol pun datang.”

More From Author

Berita Terbaru