Football5Star.net, Indonesia – Hingga Bundesliga 2023-24 berakhir, Bayern Munich masih belum menemukan sosok pelatih baru yang akan menggantikan Thomas Tuchel. Berbagai skenario mentah. Termasuk kemungkinan mempertahankan Tuchel ketika beberapa kandidat menampik tawaran Die Roten.
Situasi ini dinilai banyak pihak tak terlepas dari masih adanya campur tangan Uli Hoeness yang sebetulnya sudah tak ada di manajemen Bayern Munich. Dia sekarang hanyalah anggota dewan pengawas. Namun, suaranya masih terlalu kuat. Hal ini dianggap jadi pangkal masalah oleh banyak pihak. Salah satunya Lothar Matthaeus.
Bagi Matthaeus, Hoeness mengganggu kerja Max Eberl sebagai direktur olahraga. “Mereka mendapatkan Max Eberl karena percaya pada kualitasnya. Namun, dia tak dapat dan tak dibiarkan membuat putusan sendiri. Ada banyak suara dari kanan, kiri, atas, dan bawah,” urai Matthaeus seperti dikutip Football5Star.net dari kolomnya di Sky Sport Jerman.
Dia menambahkan, “Saya terutama bicara soal Uli Hoeness. Uli pantas mendapatkan respek luar biasa atas prestasinya pada masa lalu. Dia menjadikan Bayern Munich salah satu klub terbesar dan dengan kekuatan finansial terbaik di dunia. Namun, dia seharusnya melepaskan diri (dari Bayern).”
Kekacauan di Bayern Munich
Lothar Matthaeus memahami kepedulian yang sangat besar Hoeness terhadap Bayern Munich. Dalam pandangannya, sang eks presiden klub itu sepertinya masih merasa berdosa karena putusannya yang tak tepat saat menunjuk Oliver Kahn dan Hasan Salihamidzic yang ternyata membuat kekacauan di klub.
Kegagalan Kahn dan Salihamidzic mengelola manajemen Bayern dengan baik menurunkan kepercayaan Hoeness. Dia menilai tak ada lagi figur yang bisa diandalkan di manajemen Die Roten. Trust issue inilah yang mengganggu kinerja Eberl. Bagi Matthaeus, ini kesalahan besar. Seharusnya Hoeness percaya sepenuhnya kepada Eberl.
“Mungkin itu semua membangunkan Uli. namun, kita sekarang harus melihat ke depan dan pada titik tertentu orang lain harus dibiarkan membuat putusan karena perselisihan yang ada saat ini sama sekali tak membantu siapa pun. Pelatih berbondong-bondong menolak, para fan tak sabar, dan Eberl tak perlu dikorbankan,” ucap Matthaeus.
Lebih lanjut, dia berujar, “Saya akan senang bila Max dapat membuat putusan sendiri tanpa harus menunggu kata iya dari enam orang di sekelilingnya. Max harus menyampaikan ini di internal secara jelas. Dia harus menegaskan bahwa dialah yang bertanggung jawab pada urusan olahraga dan Bayern akan tanpa pelatih pada musim depan jika seyiap idenya ditentang karena tak disetujui oleh seseorang.”
