Wiracarita Kejayaan Barcelona Bersama Joan Laporta, Akankah Terulang?

BACA JUGA

Banner Gamespool

Football5star.com Indonesia – Era kedua Barcelona di bawah kepemimpinan Joan Laporta segera dimulai. Kini, Barcelona berkesempatan mengulangi wiracarita kejayaan seperti yang pernah digoreskan pria berusia 58 tahun itu hampir dua dekade silam.

Joan Laporta memang bukan wajah baru di kursi presiden Barcelona. Mantan pengacara kondang Spanyol itu menduduki kursi kepresidenan pada 2003, meski dalam pemilihan statusnya hanya kuda hitam.

Kala itu, Laporta didaulat menjadi presiden dengan bermodal dua hal: dukungan dari Johan Cruyff serta janji memboyong David Beckham ke Camp Nou. Dua faktor itu yang mendongkrak elektabilitas Laporta hingga memenangi pemilihan dengan 52,6% suara.

Baru seumur jagung menjabat sebagai presiden, Joan Laporta ternyata langsung membuat “dosa besar”. Janjinya memboyong David Beckham dari Manchester United harus kandas. Megabintang asal Inggris itu lebih memilih Real Madrid, yang notabene seteru abadi El Barca.

Visi Besar Laporta Merevitalisasi Barcelona

Barcelona Joan Laporta Frank Rijkaard - fcbarcelonacom
Fcbarcelona.com

Akan tetapi, Joan Laporta tak patah arang. Dia menyuarakan “The Great Challenge” yang menjadi visi besarnya dalam merevitalisasi Barcelona. Janji Laporta cukup muluk: menguatkan ekonomi klub, identitas klub, membangkitkan semangat publik, serta mendominasi dunia.

“Agar menjadi sukses anda harus mengelola klub laiknya perusahaan multinasional. Berdasar alasan itu kami harus mengorganisasi dan mengelola klub secara multinasional dengan penyebaran ke banyak negara,” bilang Joan Laporta kala itu.

Sejak hari pertama menjabat, Joan Laporta langsung tancap gas menjalankan strategi bisnisnya. Namun, dia tetap tak melupakan misi utama Barcelona: menjadi tim terhebat dan menaklukkan dunia.

Sebagai langkah awal, dia menunjuk Frank Rijkaard sebagai pelatih kepala. Pria asal Belanda itu diharapkan bisa membangun kembali filosofi sepak bola ala Johann Cruyff (Cruyffian philosophy) serta membangkitkan La Masia. Bukti nyata terlihat dengan dipromosikannya Andres Iniesta dan Victor Valdes ke tim utama.

Ronaldinho Hadirkan Senyum di Wajah Tim

Barcelona Joan Laporta Ronaldinho - fcbarcelonacom
Fcbarcelona.com

Demi membayar “dosa” atas kegagalan merekrut David Beckham, Laporta memboyong “seniman” asal Brasil, Ronaldinho, serta bek Meksiko, Rafael Marquez. Selain dua nama di atas, sejumlah bintang lain pun dihadirkan seperti Deco, Samuel Eto’o, hingga Thierry Henry.

Keberadaan Johann Cruyff sebagai penasihat memang berpengaruh besar terhadap kebijakan Joan Laporta dalam membangun kerangka tim, termasuk mendatangkan Ronaldinho. Hasil nyata langsung dilahirkan dengan melepas dahaga enam tahun menjuarai Liga Spanyol pada 2004-05.

Badai sempat menerjang kapal yang dinakhodai Joan Laporta dengan mundurnya Sandro Rosell dari posisi penasihat senior. Rosell mengklaim sudah tak sejalan dan tidak menyukai arah klub yang dibangun oleh Laporta.

Padahal, awal kepemimpinan Joan Laporta terbilang cukup impresif. Termasuk pemangkasan pengeluaran gaji, mulai 80% dari pemasukan pada 2003 hingga 49% pada 2005. Jumlah socios klub pun berkembang 20% hingga 130.000.

Dalam hal prestasi, poros Ronaldinho dan Samuel Eto’o pun bisa membawa Barcelona meraih gelar juara Liga Champions, Piala Super Spanyol, serta mempertahankan Liga Spanyol, pada 2005-06. Pada masa kepelatihan Rijkaard pula muncul ‘bocah ajaib” yang kelak menjadi pemain terbaik sepanjang sejarah klub, Lionel Messi.

Barcelona Ronaldinho Lionel Messi - fcbarcelonacom
Fcbarcelona.com

Sederet prestasi yang diraih membawa Joan Laporta melanjutkan masa kepemimpnan pada periode selanjutnya tanpa “penantang”. Dalam lanjutan kepemimpinannya, Laporta memasang target lebih selain prestasi di lapangan, yakni meningkatkan promosi klub sebagai merek global serta meningkatkan revenue.

Dalam kurun setahun, hasilnya sudah terlihat. Pada 2002-03 sebelum masa kepemimpinan Laporta, Barcelona meraih 39 juta euro dari revenue komersial, 42 juta dari penyaran, dan 41 juta tiket. Tiga sumber pemasukan itu bisa ditingkatkan menjadi 94,8, 106,7, dan 88,6 juta pada 2006-07.

Mediapro, stasiun televisi besar di Spanyol, berani membeli kontrak penyiaran dari Televisio de Catalunya dan membayar 150 juta euro per tahun hingga 2008-09. Sebelumnya bersama Televisio de Catalunya sejak 2003, Barcelona hanya mendapatkan 54 juta euro per tahun.

Keberadaan Ronadinho sebagai ikon klub juga tak cuma menghadirkan kembali senyum di wajah tim. Barcelona turut dibawa melesat ke panggung dunia, baik prestasi maupun penghasilan. Kontrak besar dari Nike didapat senilai 30 juta euro per tahun. Barcelona pun makin rutin menggelar tur hingga merambah pasar Asia.

Mes Que un Club, Warisan Berharga Joan Laporta

Barcelona-Joan-Laporta-Mes-Que-un-Club-fcbarcelonacom
Fcbarcelona.com

Di luar prestasi dan revenue, ada satu warisan Joan Laporta yang hingga kini masih melekat, yakni slogan “Mes Que un Club” yang artinya “Lebih dari Sekadar Klub”. Slogan itu pula yang melandasi Joan Laporta dalam membangun era baru Barcelona.

Selama enam tahun kepemimpinan Joan Laporta, Barcelona bisa bertahan di antara lima klub top di Eropa yang berkembang meski tanpa sponsor utama. Di jersey memang terpampang logo UNICEF, tapi justru Barcelona yang mendonasikan 1,5 juta euro per tahun untuk organisasi di bawah naungan PBB tersebut.

Nilai kemanusiaan itu yang membuat pamor Laporta terus naik dan menjadi salah satu kebanggaan bagi suporter. “Kami bangga berpartner dengan UNICEF untuk mengembangkan tanggung jawab sosial dan mencoba menjadikan dunia sebagai tempat lebih baik bagi anak-anak,” ucap Laporta pada 2007.

Pada 2008, revenue total Barcelona bisa meningkat dari 123,4 juta euro pada 2003 hingga 308,8 juta euro denga perkembangan mencapai 250%. Bahkan, untuk pertama kali dalam sejarah Los Azulgrana juga bisa menembus 100 juta euro dalam hal pemasukan komersial.

Namun, keberhasilan meningkatkan Barcelona dari sisi bisnis tak lantas membuat Joan Laporta bisa duduk nyaman di kursi presiden. Hampa trofi pada 2006-07 membuat kursi Laporta memanas. Para socios melakukan vote of no confidence untuk melengserkan Laporta.

Beruntungnya, hasil vote hanya 60% dari 66% yang disyaratkan untuk bisa mendepak Laporta. Salah satu faktor yang membuatnya masih mendapat secercah kepercayaan adalah dukungan setia dari Johann Cruyff. “Saya memberi suara untuk mempertahankannya tetap di posisi,” bilang Cruyff kala itu.

Sadar posisinya mulai rawan, Joan Laporta membuat gebrakan. Salah satunya memecat Frank Rijkaard dari posisi pelatih. Atas saran Johann Cruyff, Laporta menunjuk Pep Guardiola yang sebelumnya menangani Barcelona B, menjadi pelatih Ronaldinho cs pada Mei 2008.

Era Keemasan Bersama Pep Guardiola dan Lionel Messi

Barcelona Joan Laporta Pep Guardiola - fcbarcelonacom
Fcbarcelona.com

Kemunculan Pep Guardiola sempat memicu kontroversi. Salah satunya karena keputusan melepas sejumlah pemain bintang. Ronaldinho dan Gianluca Zambrotta ke AC Milan, Deco ke Chelsea, Lilian Thuram ke Paris Saint-Germain, dan Edmilson ke Villarreal.

Pep Guardiola, sebagai jebolan akademi klub dan sempat menangani Barcelona B, memilih mengandalkan poros La Masia. Victor Valdes, Carles Puyol, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Lionel Messi, menjadi fondasi skuat yang dibangunnya.

Dia juga mengorbitkan Sergio Busquets dan Pedro Rodriguez ke tim utama, serta memulangkan Gerard Pique dari Manchester United. Salah satu rekrutan terbaiknya kala itu adalah bek kanan Brasil, Dani Alves, dari Sevilla.

Barcelona Joan Laporta Lionel Messi Carles Puyol Xavi la Masia - sportskeeda
Sportskeeda

Pada era kepelatihan Pep Guardiola, Barcelona mencapai era keemasan. Menjadi salah satu klub tersukses sepanjang masa. Salah satu yang paling dikenang dari masa Guardiola adalah gaya bermain Tiki-Taka yang populer di dunia.

Setiap pertandingan, Barcelona selalu memainkan sepak bola atraktif nan menghibur. Lionel Messi, yang kariernya diterbitkan Frank Rijkaard, menjelma menjadi salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa berkat polesan Guardiola.

Keputusan Joan Laporta menunjuk Pep Guardiola terbayar dengan raihan treble winner pada musim pertama. Kejyaan kian sempurna pada musim berikutnya dengan raihan Sextuple dalam satu tahun. Barcelona tercatat dalam sejarah sebagai klub pertama yang bisa meraih Sextuple.

Era keemasan itu membawa Joan Laporta menjadi presiden tersukses Barcelona. Sampai akhirnya perjalanan itu berakhir pada 2010. Joan Laporta menanggalkan jabatan presiden. Mantan penasihat seniornya, Sandro Rosell, memenangi pemilihan dengan 60% suara.

Misi Mengembalikan Kejayaan

Sepeninggal Joan Laporta, Barcelona memang masih mampu mendominasi Liga Spanyol hingga pentas Eropa dan dunia. Namun tak dmungkiri, prestasi yang diraih pada masa Sandro Rosell hingga Josep Maria Bartomeu itu lahir berkat andil Laporta dalam membangun fondasi klub.

Joan Laporta terus dikenang di dalam hati para penggemar Barcelona. Berkat Laporta, Barcelona meningkatkan socios dari 106,135 hingga 173,701, revenue tahunan dari 170 juta hngga 405 juta euro, dan raihan 12 trofi major.

Selama 7 tahun masa kepemimpinan Joan Laporta, El Barca meraih 4 trofi Liga Spanyol, 3 Copa Del Rey, 2 Liga Champions, serta masing-masing 1 Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, dan Piala Super Spanyol.

Laporta mampu merevitalisasi La Masia sebagai kawah candradimuka, membangkitkan etos dan filosofi sepak bola, serta membawa Barcelona menggapai tahun-tahun kejayaan. Jika bukan karena dia, Barcelona mungkin tidak berada di posisi seperti saat ini. Baik dalam hal ekonomi, popularitas, hingga prestasi.

Kini, satu dekade berlalu sejak periode kepemimpinannya berakhir. Joan Laporta resmi naik lagi sebagai presiden Barcelona. Tak ada lagi Pep Guardiola di kursi pelatih, Ronaldinho sebagai seniman andal, atau beberapa jebolan La Masia seperti Carles Puyol, Xavi, atau Andres Iniesta.

Poros lain seperti Gerard Pique, Sergio Busquets, atau Lionel Messi, pun sudah memasuki usia senja. Bisakah Joan Laporta mengembalikan kejayaan Barcelona? Perubahan apa yang akan dilakukan? Dua pertanyaan yang tentunya juga sangat dinanti para pemuja El Barca.

FOOTBALL5TALK : PREDIKSI LIGA CHAMPIONS MINGGU INI

More From Author

Berita Terbaru