Shin Tae-yong Hadapi Ujian Berat Sepanjang 2022

BACA JUGA

Banner Gamespool

Football5Star.com, Indonesia – Shin Tae-yong menunjukkan tangan dinginnya pada gelaran Piala AFF 2020. Timnas Indonesia yang didominasi para pemain minim pengalaman di level internasional dibawa ke final. Meskipun kemudian gagal juara karena dikalahkan timnas Thailand, pujian mengalir deras.

Lolos ke final Piala AFF adalah prestasi tersendiri bagi Indonesia yang sebelumnya babak belur pada putaran II kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Namun, itu bukan berarti Coach STY bisa tertawa lepas. Ujian berat akan dihadapi pelatih asal Korea Selatan itu pada tahun ini.

Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong mampu lolos ke final Piala AFF 2020.
Getty Images

Mampu mengantar Indonesia ke final Piala AFF, Coach STY kini memikul ekspektasi lebih tinggi dari publik sepak bola tanah air. Melihat asa sangat besar dari penampilan Asnawi Mangkualam cs., mereka berharap kiprah mereka lebih baik lagi pada ajang-ajang mendatang.

Ekspektasi sangat tinggi itulah yang akan dipikul Coach STY sepanjang 2022, dari hari ke hari, bulan ke bulan. Apalagi, sejak Februari nanti, ada rentetan event yang harus dilakoni tim asuhannya, baik itu timnas senior maupun timnas U-23. Seperti diketahui, dia menangani kedua tim tersebut.

Shin Tae-yong Hadapi 5 Event

Timnas U-23 Indonesia akan berlaga di Piala AFF U-23 di Kamboja pada 14-26 Februari 2022. Tiga bulan kemudian, tepatnya 12-23 Mei, timnas U-22 akan tampil di ajang multicabang se-Asia Tenggara, SEA Games di Vietnam. Lalu, pada 10-25 September 2022, ada agenda Asian Games untuk timnas U-23.

Sementara itu, timnas Indonesia punya dua agenda besar. Pertama, putaran III kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung pada 8-14 September. Lalu, pada pengujung tahun ada gelaran Piala AFF 2022 yang belum ditentukan waktunya karena pada saat bersamaan juga ada Piala Dunia.

Alfeandra Dewangga dan Pratama Arhan masih akan jadi andalan Shin Tae-yong di dua kategori timnas.
Getty Images

Selain dua agenda besar itu, Tim Garuda juga punya kans melakoni pertandingan pada tiga periode kalender FIFA. Pertama, 24 Januari hingga 1 Februari, 21-29 Maret, dan 19-27 September 2022. Andai dimaksimalkan, ada 6 pertandingan yang bisa dijalani Evan Dimas cs.

Kalender FIFA itu tak bisa diabaikan begitu saja oleh Coach STY. Ini adalah kesempatan emas untuk mendongkrak poin Indonesia di peringkat FIFA. Di samping itu, laga-laga persahabatan bisa dijadikan ajang persiapan tim menuju kualifikasi Piala Asia 2023 dan jelang Piala AFF 2022.

Tetap Pakai Formula yang Sama

Jadwal yang sangat padat untuk dua kategori tersebut jadi tantangan sekaligus ujian tersendiri bagi Shin Tae-yong. Pasalnya, sudah bukan rahasia, dia memakai formula penggabungan dua tim untuk menyiasati tugas berlipat sebagai pelatih timnas senior, timnas U-23, dan timnas U-20.

Tahun lalu, dengan agenda yang tak terlalu padat, pendekatan Coach STY tak mengalami masalah. Dia bisa memakai pemain-pemain andalan timnas U-23 sebagai pilar di timnas senior. Kini, dengan jadwal yang sangat padat, akankah dia tetap memakai formula tersebut?

Asnawi Mangkualam bersama Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman dipastikan Shin Tae-yong tak main di Piala AFF U-23.
affsuzukicup.com

Indikasinya tetap begitu. Selepas Piala AFF 2020, dia hanya memastikan timnas U-23 yang berkiprah di Piala AFF U-23 di Kamboja tak diperkuat para pemain yang berbasis di luar negeri. Artinya, pemain-pemain macam Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga, Ramai Rumakiek, dan Rizky Ridho akan tetap berlaga di sana.

Para pemain yang sudah jadi andalan di timnas senior itu juga sepertinya akan jadi pilar di SEA Games. Bukan apa-apa, bersama Piala AFF 2020, ajang ini jadi target awal PSSI untuk Shin Tae-yong saat digaet sebagai pelatih baru menggantikan Simon McMenemy.

Shin Tae-yong dan PSSI Harus Tetapkan Prioritas

Hal yang patut diperhatikan oleh Shin Tae-yong, formula dua tim dengan pilar yang sama mengandung risiko yang tidak kecil. Pertama, para pemain pilar itu terancam kelelahan. Patut dicatat, mereka juga masih harus membela klub masing-masing. Lalu, ada potensi cedera karena ada tuntutan tinggi di semua ajang yang diikuti.

Menyikapi hal tersebut, ada baiknya Coach STY mengubah pendekatannya. Dia harus mulai berpikir memisahkan secara tegas timnas senior dengan timnas U-23. Kedua tim harus memiliki pilang masing-masing. Mereka yang sudah jadi andalan timnas senior tak perlu lagi menjadi andalan di timnas U-23.

Timnas Indonesia dibawa Shin Tae-yong jadi runner-up Piala AFF 2020.
affsuzukicup.com

Selain mengurangi beban para pemain yang juga jadi pilar di klub masing-masing, pemisahan secara tegas itu juga punya sisi positif. Shin Tae-yong akan punya pool of player yang lebih besar. Ini akan berguna ketika timnas senior harus kehilangan beberapa pilar. Dia tinggal melirik timnas U-23 yang sudah paham filosofinya.

Di samping tak lagi memakai pilar-pilar yang sama untuk dua tim, ada hal lain yang tak kalah krusial. Itu adalah menetapkan prioritas. Dalam hal ini, Shin Tae-yong dan PSSI harus duduk bersama dan menentukan ajang mana yang akan jadi bidikan. Patut dicatat, tim asuhan Coach STY masih dalam proses. Tak mungkin dituntut menjuarai semua event.

Penetapan prioritas itu harus diumumkan secara terbuka kepada publik. Ini penting agar publik sepak bola Indonesia tak punya ekspektasi berlebihan di setiap ajang yang diikuti timnas, baik senior maupun U-23. Alhasil, mereka akan lebih realistis dan tak menuntut timnas untuk selalu menang sepanjang 2022 ini.

More From Author

Berita Terbaru