Fredi Bobic: Lolos dari Degradasi Kok Pesta Gila-gilaan?

BACA JUGA

Banner Gamespool

Football5Star.com, Indonesia – Mengkritik klub sendiri. Itulah yang dilakukan Fredi Bobic baru-baru ini. Manajer Hertha Berlin itu melontarkan kecaman terhadap mentalitas klubnya yang dinilai buruk. Dia menilai hal itu menghambat Die Alte Dame untuk maju.

Secara khusus, Bobic mempertanyakan pesta luar biasa yang digelar skuat Hertha setelah lepas dari ancaman degradasi pada akhir musim lalu. Meskipun itu dinilai luar biasa dan misi mustahil, dia menganggap tak sepantasnya kesuksesan lolos dari degradasi dirayakan secara berlebihan.

Hertha Berlin dikritik Fredi Bobic karena merayakan kesuksesan tak degradasi pada akhir musim lalu.
oh-presse.de

“Kesuksesan bertahan di Bundesliga dirayakan terlalu gaduh dalam pandangan saya. Seharusnya ada seseorang yang berkata, ‘Tugas sudah diselesaikan, tapi kita tak akan menggelar pesta besar,'” urai Fredi Bobic seperti dikutip Football5Star.com dari Bild tentang pesta akhir musim lalu.

Hertha memang dilanda euforia setelah lepas dari ancaman degradasi pada musim lalu. Bukan apa-apa, kepastian bertahan di Bundesliga didapatkan berkat imbang 0-0 dengan 1.FC Koeln pada spieltag terakhir. Pesta digelar di ruang ganti dan hotel. Direktur Olahraga Arne Friedrich mengibarkan bendera Hertha di teras hotel, sementara pelatih Pal Dardai mengisap cerutu.

Fredi Bobic Ingin Ubah Kultur Hertha

Bagi Fredi Bobic yang sebelumnya sukses saat jadi Direktur Olahraga Eintracht Frankfurt, pesta setelah lolos dari jerat degradasi mencerminkan jiwa kerdil. Itu tak boleh terus dianut oleh Hertha Berlin jika ingin bangkit dan menjadi kekuatan besar di Bundesliga.

“Dari sudut pandang saya, itu cara yang salah untuk mempresentasikan diri kepada dunia luar. Sesungguhnya, itu kan hanya menyelesaikan sebuah tugas,” ujar Bobic menegaskan kembali bahwa lolos dari jerat degradasi seperti yang dilakukan pada musim lalu bukanlah prestasi yang membutuhkan selebrasi.

Para pemain Hertha Berlin diminta Fredi Bobic lebih berkomitmen dan menjunjung solidaritas.
Getty Images

Datang ke Hertha pada awal Juni lalu, Bobic dihadapkan pada banyak persoalan yang harus dibenahi. Dia pun mulai melakukan perubahan drastis. Sasaran utamanya adalah mengubah mentalitas dan kultur yang ada di skuat Die Ate Dame. Dia menuntut para pemain menunjukkan daya juang, bukan sekadar gugur kewajiban.

“Saya merasa orang datang ke kantor dengan berpikir hanya akan tidur di sana. Selain itu, saya juga merasa ada kecenderungan individualistis. Solidaritas sangat kurang,” kata Bobic yang akhir bulan lalu mendepak Pal Dardai seraya menambahkan pentingnya kemajuan tim dan pemain.

Saat ini, Hertha Berlin masih berada di posisi ke-11 klasemen sementara Bundesliga 2021-22 dengan koleksi 21 poin. Itu hanya terpaut 4 poin dari VfB Stuttgart yang berada di posisi ke-15. Alhasil, Fredi Bobic masih harus bekerja lebih keras lagi demi memperbaiki Die Alte Dame.

More From Author

Berita Terbaru