Football5Star.net, Indonesia – Roberto D’Aversa, pelatih Lecce, harus bersiap menerima sanksi, baik dari klubnya maupun FIGC. Pasalnya, dia dikartu merah wasit pada pengujung laga melawan Hellas Verona gara-gara menanduk striker lawan, Thomas Henry. Manajemen I Salentini bahkan sudah mengutuk tindakan brutal sang pelatih.
Pada pengujung laga yang berakhir dengan kekalahan 0-1 bagi Lecce, terjadi adu mulut antara Thomas Henry dan Marin Pongracic. Tiba-tiba saja, D’Aversa datang dan mendaratkan tandukan. Henry terjatuh dan ditahan beberapa pemain dan staf saat hendak mengejar D’Aversa. Keduanya lantas dikartu merah oleh wasit Daniele Chiffi.
Insiden itu dikutuk manajemen Lecce. “US Lecce, dengan merujuk pada episode yang melibatkan pelatih D’Aversa dan pemain Verona, Henry, saat ada ketegangan pada akhir pertandingan, secara keras mengutuk tindakan sang pelatih karena bertentangan dengan prinsip dan nilai-nlai olahraga,” urai pernyataan I Salentini seperti dikutip Football5Star.net dari laman resminya.
Penegasan soal pelanggaran terhadap prinsip dan nilai-nilai olahraga menyiratkan kemungkinan manajemen Lecce akan menjatuhkan sanksi kepada Roberto D’Aversa. Hal serupa juga sepertinya akan diambil Komisi Disiplin FIGC. Mereka dipastikan tak akan menoleransi tindakan tak sportif seperti itu.
Dalih Roberto D’Aversa
Selepas pertandingan, Roberto D’Aversa menyadari dan mengakui kesalahannya. Namun, dia berdalih terpancing provokasi. Sama sekali tak ada niat dari awal untuk menyerang Thomas Henry. Dia merasa sangat kesal karena para pemain Hellas Verona terus-menerus memprovokasi Lecce pada menit-menit akhir pertandingan.
“Saya masuk ke lapangan untuk mencegah dan menghentikan para pemain saya diusir wasit karena Verona terus memprovokasi kami pada pengujung lafa dan setelah peluit akhir pertandingan. Ini bukan hal yang baik. Saya tahu itu. Ini tak termaafkan dan saya sudah menjelaskan aksi saya itu kepada pihak Verona. Saya tak masuk lapangan untuk melakukan hal itu,” kata D’Aversa kepada Sky Sport Italia.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, “Saya telah terbawa situasi panas dan kehilangan kendali. Namun, saya tidak datang untuk menghajar orang. Itu sama sekali tak mencerminkan pribadi saya yang sebenarnya. Saya menolak hal itu dan tak bisa menerimanya. Sekali lagi, saya minta maaf kepada Henry.”
Sementara itu, Henry berujar, “Aku minta maaf kepada rekan-rekan dan para fa. Aku minta maaf telah bereaksi, dengan kata-kata, terhadap banyak provokasi di lapangan hari ini yang bisa dipahami karena laga ini memang penting. Namun, ini tidak bisa dijadikan pembenaran untuk tandukan saat aku sedang menuju ke ruang ganti.”