[OPINI] Shin Tae-yong Tak Perlu Berselisih dengan Thomas Doll

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Mengeluh, mengeluh, mengeluh. Begitulah Shin Tae-yong setiap kali mempersiapkan tim untuk menghadapi sebuah ajang. Entah di tim senior atau junior, keluhan selalu saja terlontar dari mulut pelatih asal Korea Selatan yang sudah memasuki tahun terakhir dalam kontraknya itu.

Terbaru, STY mengeluh soal perekrutan pemain ke pemusatan latihan timnas U-20 Indonesia. Dia secara khusus menyerang Persija Jakarta dan Thomas Doll yang belum melepas semua pemain dan sempat melontarkan kritik soal ketiadaan komunikasi dalam pemanggilan pemain.

Hal yang mengagetkan, pelatih yang dipuja-puja karena pernah membawa Korsel mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 itu juga mengkritik Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh. Dia merasa tersinggung karena kedua pemain itu mengambil langkah ke Eropa tanpa berkonsultasi dengan dirinya.

Persija Jakarta belum melepas semua pemain yang dipanggil Shin Tae-yong ke timnas U-20 Indonesia.
persija.id

Keresahan STY sebetulnya bisa sangat dimengerti. Dia tak punya cukup banyak waktu untuk mempersiapkan tim yang akan berlaga di Piala Asia U-23 2023, 1-18 Maret mendatang. Akan sangat ideal bila semua pemain bisa langsung bergabung dari awal sehingga bisa menjalani semua proses dengan baik.

Akan tetapi, keluhannya itu sangatlah menggelikan. Dia harusnya paham, klub adalah pemilik pemain. Adapun timnas hanyalah meminjam mereka dari klub. Sebagai pemilik, klub punya hak untuk menahan pemain. Apalagi jika pemanggilan itu di luar kalender FIFA. Khusus untuk level junior, bahkan sama sekali tak ada keharusan.

Bukan Masalah Luar Biasa

Soal pemanggilan pemain untuk timnas U-20, masalah yang dihadapi Shin Tae-yong tidaklah luar biasa. Itu biasa-biasa saja dan dihadapi pula oleh pelatih-pelatih di negara lain. Namun, mereka tidak lantas mengeluh dan menyerang pihak klub yang tak melepas pemain.

Lihat saja Hoang Anh Tuan. Hingga saat ini, dia belum dapat mengumpulkan para pemain terbaiknya. Khuat Van Khang, Bui Vi Hao, Dinh Xuan Tien, dan Ho Van Cuong masih ditahan klub masing-masing karena masih dibutuhkan untuk mengarungi V. League 1 yang baru saja bergulir.

Seperti STY, Anh Tuan juga menyesalkan hal tersebut karena akan menghambat pembentukan tim. Bagaimanapun, pemain butuh waktu untuk dapat memahami keinginannya di timnas U-20. Kendala akan makin besar jika ternyata mereka yang belum dilepas itu tak mendapatkan menit bermain.

Hoang Anh Tuan di timnas U-20 Vietnam juga menghadapi masalah serupa dengan Shin Tae-yong.
sport5.vn

Akan tetapi, Anh Tuan tidak frontal. Dia lugas dalam memberikan pernyataan. Di satu sisi, Anh Tuan menyindir klub dengan menuntut pemain diberi kesempatan tampil atau dilepas saja ke pemusatan latihan timnas U-20 Vietnam. Di sisi lain, dia juga memberi suntikan kepercayaan diri dengan menyanjung kualitas pemain-pemain yang masih berada di klub itu.

“Itu akan jadi kendala karena para pemain ketika bergabung dengan timnas U-20 Vietnam harus beradaptasi dengan skema dan gaya main baru. Semoga saja, dengan kualitas yang ada, pemain-pemain kunci ini akan dapat beradaptasi dengan cepat,” ujar dia seperti dikutip dari Bong Da Plus.

Shin Tae-yong Harus Perbaiki Komunikasi

Sikap Hoang Anh Tuan sangat berbeda dengan Shin Tae-yong. Tak seperti Anh Tuan, STY cenderung menyalahkan pihak lain. Klub salah karena tak melepas pemain yang dipanggil. Pemain salah karena tak konsultasi dengan dirinya saat memutuskan bergabung dengan klub luar negeri. Semua salah, yang benar hanya dirinya.

Ini tidaklah benar. Kembali pada prinsip pemain adalah milik klub dan timnas hanya meminjam, pelatih timnas harus tetap menunjukkan respek kepada klub. Caranya dengan menjalin komunikasi. Tak perlulah bertameng dalih kepentingan negara dan mandat yang diberikan presiden untuk berlaku otoriter kepada klub-klub.

Thomas Doll hanya ingin berkomunikasi dengan Shin Tae-yong.
persija.id

Kiranya tidak ada satu pun klub yang coba merintangi timnas Indonesia. Tidak juga Persija. Sebagian pemain belum dilepas karena memang dibutuhkan klub yang tengah menjalani kompetisi. Apalagi, Macan Kemayoran berpeluang juara Liga 1. Andai tak ada kompetisi, Thomas Doll pasti akan segera melepas mereka.

Persija, dalam hal ini Thomas Doll, hanya menginginkan komunikasi dan respek dari pelatih timnas. Mereka bahkan secara resmi mengirimkan surat kepada PSSI untuk sekadar berkomunikasi dengan Shin Tae-yong. Itu sebetulnya tidak perlu karena pelatih timnas bisa saja langsung mengontak pelatih klub.

Tidak salah bila pelatih timnas dianggap punya tempat di atas pelatih-pelatih klub. Namun, tidak ada ruginya pula bila pelatih timnas rajin berkomunikasi dengan pelatih klub. Dia bisa mendapatkan masukan bagus. Dia pun bisa menitipkan menu latihan khusus untuk pemain-pemain tertentu. Justru untung, kan? Jadi, tunggu apa lagi, Shin Tae-yong?

More From Author

Berita Terbaru