Football5Star.com, Indonesia – Pemain keturunan Indonesia, Radja Nainggolan, mengungkapkan kisahnya bergabung dengan SPAL pada pertengahan musim lalu. Dia merasa ditipu oleh klub itu dan sang pelatih, Daniele De Rossi.
Pada Januari lalu, Nainggolan yang menganggur setelah dipecat oleh Royal Antwerp didekati oleh SPAL. Orang yang gencar merayunya merapat ke Ferrara adalah De Rossi, eks rekan mainnya di AS Roma.
Menurut gelandang asal Belgia itu, De Rossi membual sedemikian rupa sehingga dirinya tertipu. Saat tiba di Ferrara, pemain berumur 35 tahun itu baru tahu semua omongan De Rossi hanya omong kosong.
“Aku di SPAL? Itu pilihan hati. Untuk meyakinkanku, De Rossi mengumbar banyak omong kosong kepadaku,” urai Nainggolan dalam live Instagram seperti dikutip Football5Star.com dari La Repubblica.
Lebih lanjut, pemain yang belum punya klub baru itu mengungkapkan, “Daniele meyakinkaku dengan mengatakan bahwa semuanya sempurna di Ferrara, dari tim, klub, hingga kotanya.”
Radja Nainggolan Dikhianati Manajemen
Adapun kebohongan SPAL terhadap Radja Nainggolan justru menyangkut Daniele De Rossi. Sebagai orang yang membujuk dan meyakinkan datang ke Ferrara, De Rossi diminta Nainggolan diberi garansi oleh manajemen klub.
Permintaan itu awalnya disetujui. Namun, belum satu bulan, manajemen klub mengingkarinya. Mereka memecat De Rossi setelah SPAL menderita 3 kekalahan beruntun dari Cagliari, Bari, dan Venezia.
“Mereka sudah memberiku garansi bahwa dia akan dipertahankan hingga akhir musim. Kami akan menghadapi masa sulit bersama-sama. Namun, 10 hari kemudian, mereka mendepak dia,” ujar Nainggolan.
Kini, Radja Nainggolan masih mencari klub baru. Dia sudah coba menghubungi beberapa klub, tapi tak ada yang cocok. Salah satunya adalah Frosinone yang ditangani Eusebio Di Francesco, eks pelatihnya di Roma.
Nainggolan mengaku ditolak Di Francesco karena satu alasan spesifik. “Aku sudah membicarakan hal itu, tapi klub ingin fokus pada pengembangan pemain-pemain muda,” kata dia lagi.
