Football5Star.com, Indonesia – 23 Desember boleh dibilang menjadi salah satu hari terbesar buat Timnas Indonesia. Sebab, pada hari itu, 2002 lalu Indonesia dengan perkasa memberondong 13 gol ke gawang Filipina dalam turnamen Piala Tiger.
Tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta dan ditonton 50.340 penonton, Timnas Indonesia memang seakan kesetanan sejak menit awal. Laga baru berusia satu menit, Indonesia sudah mampu unggul cepat via Bambang Pamungkas.
Ternyata, aksi Bambang Pamungkas itu merupakan awal dari pesta gol Skuat Garuda ke gawang Filipina. Zaenal Arif lantas mencetak gol kedua menit keenam. Lantas Budi Sudarsono kian melambungkan Indonesia via golnya menit ke-16.
Bahkan, pada paruh pertama, Timnas Indonesia sudah menang 7 gol tak berbalas atas Filipina. Sebelum turun minum, Bepe dan Zainal Arif bahkan sama-sama mencatatkan hat-trick.
Usai jeda, ternyata Indonesia tak mengendurkan serangan. Dua gol Bejo Sugiantoro, satu dari Imran Nahumarury dan quattrick Bepe serta Zaenal Arif kian memperkasakan Indonesia. Gol bunuh diri Licuanan menit ke-88 memperburuk keadaan Filipina. Tim tamu sendiri sempat membalas sebiji gol via Ali Go menit ke-78.
Antiklimaks
Ini menjadi salah satu kemenangan terbesar Timnas INdonesia dalam turnamen yang kini bernama Piala AFF itu. Sepanjang fase grup, skuat Garuda bahkan mampu mengemas 19 gol hanya dalam empat pertandingan, dan cuma kejebolan lima kali saja.Kemenangan itu pula yang membawa skuat Garuda terbang ke semifinal.
Pada fase semifinal, Indonesia sendiri sukses mempecundangi rivalnya, Malaysia. Gol semata wayang Bambang Pamungkas kala itu mengantarkan Timnas Indonesia ke final.
Sayang, penampilan Indonesia yang saat itu dikomandoi oleh Ivan Kolev tampil antiklimaks di partai puncak. Mereka menghadapi Thailand di depan 100 ribuan penonton yang memadati SUGBK.
Timnas Indonesia kala itu berhasil main 2-2 lawan Thailad usai gol Chukiat Noosarung dan Therdsak Chaiman dibalas oleh Yaris Riyadi dan Gendut Doni. Namun sayang, pada adu jotos, Indonesia harus kalah 2-4 setelah dua algojo Indonesia, Bejo Sugiantoro dan M Sandy Firmansyah gagal.
[better-ads type=’banner’ banner=’156417′ ]
