Football5Star.com, Indonesia – Moises Caicedo mengaku sempat menyesali keputusannya pindah ke Inggris. Caicedo merasa kurang cocok dengan kehidupan di Inggris dan ingin pulang ke Ekuador.
Caicedo datang ke Inggris untuk membela Brighton pada Januari 2021 lalu. Ketika itu, Caicedo tidak bisa hidup dengan normal karena pemerintah Inggris masih menerapkan kebijakan lockdown akibat pandemi COVID-19. Caicedo pun terjebak selama 10 hari di sebuah hotel.
“Saya datang ketika pandemi COVID-19 masih berlangsung dan saya tidak bisa pergi kemana-mana. Saya terjebak di hotel dan selalu menangis selama 10 hari. Saya kemudian menghubungi keluarga dan meminta pulang ke Ekuador,” ujar Caicedo.
“Tapi, mereka mengatakan datang ke Inggris merupakan mimpi saya dan saya harus tetap kuat. Mereka juga meminta saya untuk terus berdoa dan meminta bimbingan Tuhan,” sambung pemain berusia 22 tahun itu.
MOISES CAICEDO INGIN RAIH GELAR
Caicedo saat ini bermain bersama tim raksasa, Chelsea. Ia merapat ke pangkuan The Blues pada musim panas lalu dengan banderol 100 juta poundsterling. Angka tersebut membuat Caicedo kini tercatat sebagai transfer termahal dalam sejarah sepak bola Inggris.
Caicedo datang ke Chelsea di momen kurang bagus. Pasalnya, The Blues sedang kesulitan menunjukkan performa terbaik dan terjebak di papan tengah klasemen. Meski begitu, Caicedo tetap merasa percaya diri dan optimistis bisa meraih gelar di akhir musim 2023-24.
“Menjadi juara bersama Chelsea merupakan salah satu mimpi terbesar saya. Kepercayaan diri saya selalu meningkat di setiap pertandingan karena dukungan para suporter di Stamford Bridge benar-benar luar biasa.”
“Saya senang para suporter terus memberikan dukungannya di momen kurang bagus. Ketika waktunya tiba, kami pasti akan bersenang-senang bersama mereka semua. Musim ini masih sangat panjang dan kami harus terus bekerja keras serta tidak boleh menyerah. Saya yakin seluruh upaya kami akan berbuah manis,” tuntas Caicedo.
