Football5Star.com, Indonesia – Nama Turid Knaak di kancah sepak bola wanita memang tak sepopuler Megan Rapinoe atau Marta. Namun, ada satu hal istimewa pada pemain asal Jerman berumur 29 tahun itu. Selain pesepak bola, dia adalah dosen di Universitas Koeln. Dia bahkan tengah mengejar gelar doktor.
Status ganda itu membuat kesibukan Turid Knaak berbeda dari rekan-rekan sesama pesepak bola. Pagi-pagi, dia sudah bergelut dengan memeriksa tugas mahasiswa dan menyiapkan materi kuliah. Beranjak siang, dia berada di kelas untuk memberi kuliah. Jelang sore, dia bergegas ke tempat latihan klubnya, SGS Essen.
Di tengah pandemi Virus Corona saat ini, kesibukan Turid tak berubah. Bedanya, sesuai protokol yang berlaku, semua kegiatan harus dilakukan di dan dari rumah. Tak terkecuali soal mengajar para mahasiswa di Universitas Koeln.
“Aku saat ini bekerja dari rumah seperti yang lain dan dalam dua aspek karena aku juga dosen di universitas. Tak ada kontak personal yang mungkin dilakukan dengan para mahasiswa. Aku terus mencoba memberikan kuliah dari rumah sebaik mungkin,” urai Turid Knaak seperti dikutip Football5Star.com dari laman resmi DFB.
Meskipun tak kaget dengan sistem perkualiahan virtual, Turid tetap merasa tak biasa. Tak ada kontak personal jadi tantangan tersendiri. “Saat ini, semuanya lebih sering dilakukan lewat surel. Belakangan ini, lebih banyak pesan yang datang ke kotak pesanku,” kata dia.
Kesulitan juga dihadapi Turid terkait profesinya sebagai pesepak bola profesional. “Aku menerima program latihan dari klub dan DFB. Ada latihan kekuatan, ketahanan, dan lari cepat. Semuanya ada di sana. Namun, itu tetap saja tak dapat menggantikan latihan tim dan pertandingan kompetitif,” ujar dia.
Guna memenuhi semua tuntutan itu, Turid Knaak kerap berlatih dengan pacarnya di padang rumput. Selain itu, dia pun mengubah garasinya jadi tempat kebugaran kecil.
[better-ads type=’banner’ banner=’156435′ ]
