Kala Trofi Piala Dunia Tak Lebih Bermakna dari Pelukan Ibunda

BACA JUGA

Banner Gamespool

Football5Star.com, Indonesia – Bagi sebagian besar atau bahkan semua pesepak bola, menjuarai Piala Dunia adalah impian terbesar. Berfoto saat mengangkat trofi Piala Dunia tinggi-tinggi adalah kenangan sangat berkesan dan tak akan bisa dilupakan.

Akan tetapi, ada kalanya trofi Piala Dunia sama sekali tak bermakna. Itulah yang terjadi pada 1978 saat timnas Argentina menjuarai Piala Dunia untuk kali pertama sepanjang sejarah. Ada satu pemain yang ternyata tak sempat berfoto dengan trofi karya Silvio Gazzanigga itu. Dialah Jose Daniel Valencia.

“Beberapa waktu lalu mereka membuat saya mengerti pencapaian yang didapat bersama timnas Argentina. Kami adalah bagian dari hanya sekitar 400 pemain di planet ini yang meraih medali juara Piala Dunia,” urai Jose Daniel Valencia seperti dikutip Football5Star.com dari Infobae.

Aksi Jose Daniel Valencia saat Argentina menghadapi Prancis di Piala Dunia 1978.
infobae.com

Pria yang kini berumur 66 tahun itu mengaku tak terlalu peduli dengan segala prestasi yang diraihnya selama ini. Tak terkecuali torehan sejarah bersama La Albiceleste di Piala Dunia 1978 dengan mengalahkan Belanda pada partai puncak.

“Saat masih bermain, prestasi memang penting, tapi saya hanya ingin bermain. Saya sama sekali tak tertarik pada hal lain. Saya bahkan tak ikut perayaan makan malam setelah menjuarai Piala Dunia 1978,” kata Valencia.

TITE MINTA SARAN DON CARLO BUAT VINICIUS KEMBALI GACOR

Jose Daniel Valencia Lupakan Trofi Piala Dunia

Lebih jauh, Jose Daniel Valencia mengaku sama sekali tak sempat menyentuh trofi Piala Dunia. “Begitu laga lawan Belanda berakhir, saya mengatakan kepada (Cesar Luis) Menotti untuk meminta maaf kepada semuanya karena saya ingin pulang dan bertemu ibu saya,” ucap dia.

Kontan saja, Menotti terkejut bukan kepalang. “Dia berkata, ‘Tapi, Jose, akan ada makan malam untuk merayakan kemenangan di Piala Dunia.’ Saya jawab, ‘Cesar, saya ingin bertemu ibu saya. Saya tak kuat lagi. Saya akan pergi ke Jujuy,'” kisah Valencia.

Pada akhirnya, Menotti bersedia mengabulkan permintaan pemainnya itu. “Setelah final, pelatih memanggil polisi untuk membawa saya ke hotel. Saya mengumpulkan barang-barang saya dan pada malam itu juga pergi ke Jujur bersama saudara perempuan saya dan seorang teman,” ujar dia.

Jose Daniel Valencia sudah pergi sebelum trofi Piala Dunia diterima timnas Argentina.
Getty Images

Kerinduan itu, kata Valencia, bukan tanpa dasar. Saat itu, umurnya baru 22 tahun dan selama 4 bulan mengikuti pemusatan latihan timnas Argentina dan kemudian berlaga di Piala Dunia. Sebagai anak yang dekat dengan ibunya, itu semua jadi tekanan batin yang tak terperi.

“Saya terkurung selama 4 bulan. Saya baru 22 tahun dan tak bertemu ibu saya untuk waktu yang lama. Saya memang anak mami. Lagi pula, saya ingin bertemu dengan teman-teman yang telah terpisah sedemikian lama,” tutur pria kelahiran 3 Oktober 1955 itu.

Tekanan Batin di Timnas Argentina

Di samping kerinduan kepada ibu dan teman-temannya di Jujuy, ada hal lain yang membuat Jose Daniel Valencia mengalami tekanan batin. Itu adalah ketidaksukaan sebagian suporter La Albiceleste terhadap dirinya yang lebih dipercaya oleh Menotti ketimbang Ricardo Bochini dan Norberto Alonso.

“Saya jadi starter dengan Ricardo Bochini dan Norberto Alonso di bangku cadangan. Suatu ketika, sebelum Piala Dunia 1978, kami bermain di La Monumental dan saya ingat para fan River (Plate) mulai menyanyikan nama Beto,” kisah Valencia lagi.

Dia menambahkan, “Itulah kali pertama ku melihat ke arah tribune stadion. Biasanya, aku tak pernah melakukan hal itu. Lalu, mereka menyanyi ‘Alonso, Alonso’ ketika saya bermain. Sementara itu, dari Boca (Juniors) bernyanyi ‘Valencia, Valencia’ dan meminta saya dicadangkan.”

Jose Daniel Valencia tampil sebagai starter pada 4 laga awal Argentina di Piala Dunia 1978.

Terlepas dari hal itu, Valencia tetap jadi pilihan Menotti. Saat Piala Dunia digelar, gelandang yang kala itu membela CA Talleres tersebut dipercaya sebagai starter pada 4 laga awal. Dia kemudian tersisih ke bangku cadangan saat laga kedua fase grup kedua lawan Brasil.

Kepercayaan Menotti kepada Jose Daniel Valencia memang jadi perdebatan di Argentina kala itu. Banyak pihak menilai Bochini, Alonso atau Ricky Villa lebih pantas mengisi pos nomor 10. Satu orang yang terang-terangan mendukungnya adalah Diego Maradona.

“Valencia adalah nomor 10 terbaik dan dialah yang harus bermain tanpa mengesampingkan Alonso atau Villa,” ucap Diego Maradona kala itu. “Valencia punya orientasi terhadap tim, sentuhan bagus, dan dia tahu cara menerapkan kecepatan pada pergerakan.”

More From Author

Berita Terbaru