Football5Star.com, Indonesia – Pelatih AS Roma, Jose Mourinho meminta maaf ke Renato Sanches setelah dia ditarik keluar setelah hanya 18 menit masuk sebagai pemain pengganti di laga lawan Bologna. Mou menyebut bahwa hal itu harus ia lakukan.
Roma takluk dari Bologna dengan skor 0-2 dan membuat mereka kehilangan posisinya di empat besar (18/12/23).
Momen mengejutkan terjadi ketika Mourinho memutuskan untuk memasukkan Renato Sanches pada pergantian babak sebelum akhirnya kembal ditarik keluar 18 menit kemudian. Mourinho meminta maaf kepada Sanches akan hal itu.
“Saya ingin meminta maaf secara terbuka kepada Renato, karena apa yang saya rasa harus saya lakukan sangat keras, namun lebih keras lagi bahkan terhadap seorang pelatih,” ucap Mourinho seperti dikutip Football5Star.com dari Football Italia.
“Saya pikir dalam 3-4 kali dalam karier saya, saya telah melakukan ini dan saya minta maaf.”
Sanches sendiri kesulitan untuk bahkan bermain karena selalu mengalami cedera. Total dia baru bermain 227 menit di semua kompetisi dan juga tak begitu memberi dampak berarti saat masuk menggantikan Leonardo Spinazzola di laga lawan Bologna itu.
Jose Mourinho: Tak Ada Paulo Dybala dan Romelu Lukaku Berpengaruh
Roma datang ke laga lawan Bologna dengan banyak pemain bintang mereka harus absen. Dua yang paling penting adalah Paulo Dybala karena cedera, dan Romelu Lukaku karena akumulasi. The Special One merasa kehilangan dua pemain itu.
“Tanpa Paulo, tidak ada kualitas di skuat ini. Tanpa Romelu, tidak ada fisik di skuat ini. Tanpa salah satu dari mereka, saya tahu ini akan sulit bagi kami,” ujar Mou.
“Saya dapat mengatakan dengan jelas bahwa para pemain ingin tampil lebih baik, namun jika kami tidak memiliki masalah taktik, ketika mereka mencetak gol pertama, itu adalah pertandingan yang sangat seimbang, kami memiliki kesulitan besar dalam hal fisik.
“Bologna mempunyai pemain dengan intensitas, mesin dan kaki, sedangkan kami tidak memiliki karakteristik tersebut. Contohnya, Kristiansen punya keterbatasan secara teknis, tapi dia punya fisik. Setelah itu permainan menjadi lebih rumit.
“Kami mempunyai peluang untuk mendapatkan gol untuk kedudukan 1-1 atau 2-1, kami tidak mengonversinya, dan itu menjadi sulit.”
