Jelle Goselink: Gila, Saat Kecil Lihat Lilipaly Main Tetapi Setim di Indonesia!

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Jelle Goselink mengaku sama sekali tak menyangka bisa bermain setim dengan Stefano Lilipaly di Borneo FC. Padahal, dia saat kecil menyaksikan si pemain dari tribune.

Seperti diketahui, pemain asal Belanda itu sebenarnya jadi rekrutan anyar Pesut Etam pada awal musim Liga 1 2023-24. Namun sayangnya, karena tak begitu cemerlang, dirinya pun dipinjamkan ke klub Kamboja, Phnom Penh Crown pada tengah musim kemarin.

Namun, pemain berusia 24 tahun itu mengaku tak menyangka bisa satu tim dengan Stefano Lilipaly. Padahal, saat kecil, dirinya menyaksikan Fano main di FC Utrecht.

Jelle Goselink: Gila, Saat Kecil Lihat Lilipaly Main Tetapi Setim di Indonesia!
Borneo FC

“Saya sebenarnya nyaris tamat di Jerman. Tapi ada agen yang menawari saya ke Indonesia. Pilihan saya menjadi lebih mudah karena saya melihat di Transfermarkt.com sudah ada beberapa orang Belanda di klub. Pieter Huistra adalah pelatihnya dan Diego Michiels serta Stefano Lilipaly bermain sepak bola di sana,” cerita sang pemain dikutip VINL.

“Hal yang hebat adalah ketika saya masih kecil, saya melihat Lilipaly bermain dari tribun De Galgenwaard. Klub memberi saya waktu tiga hari untuk memutuskan, tetapi saya tidak bisa melewatkan petualangan ini. Beberapa hari kemudian saya sudah berada di pesawat,” tambah dia.

Jelle Goselink Kaget dengan Kalimantan

Eks pemain Almere City itu mengaku kaget dengan suasana di Kalimantan. Bukan cuma cuacanya, tapi kehidupan di sana jua merupakan hal baru buat Jelle Goselink.

“Kalimantan benar-benar merupakan kawasan hutan dan karena iklim tropis terkadang terlalu panas untuk berjalan di luar selama sepuluh menit. Saat hujan deras, begitu banyak hujan yang turun sekaligus, saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” papar dia.

Jelle Goselink - Borneo FC - Stefano Lilipaly
Borneo FC

“Di kota klub, Samarinda, terjadi riuh mobil, motor, dan gerobak penjual jajanan kaki lima. Pada minggu pertama saya berkata kepada rekan satu tim saya: “Mustahil saya bisa mengemudi sendiri di sini.” Saya tidak tahu ketika itu adalah jalan satu arah, orang-orang saling mendahului di semua sisi dan melewati lampu merah. Pada awalnya saya pikir itu menakutkan, tapi akhirnya saya mulai mengemudi sendiri dan pada akhirnya saya hanya mengikuti peraturan mereka,” tutup dia.

More From Author

Berita Terbaru