Iswadi Idris, Pemain Indonesia Pertama yang Mentas di Luar Negeri

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Iswadi Idris, namanya mungkin tak asing untuk pencinta sepak bola Indonesia, khususnya Jakarta. Lahir di Banda Aceh, Iswadi tumbuh besar di Cikini dan kini namanya masih dikenang sebagai salah satu legenda sepak bola tanah air.

Si Boncel, begitu sapaan karib Iswadi. Tubuhnya cuma 165 centimeter. Tapi, kelihaiannya melebihi ekspektasi. Boncel merupakan salah satu pemain yang terlibat dalam kesuksesan Indonesia pada akhir era 1960-an sampai 1970-an. Boncel mengawali karier sepak bolanya dengan bergabung dengan klub internal Persija Jakarta, Merdeka Boys Football Association (MBFA).

Berposisi sebagai gelandang, Iswadi mulai mencuri perhatian sejak masih belasan tahun. Kegemilangannya membawa dia direkrut Persija dan puncaknya pada 1966. Masih berusia 17 tahun kala itu, Iswadi Idris melakoni debut bersama Persija dengan finis di urutan keempat kompetisi perserikatan 1966.

Penampilan puncak Iswadi Idris bersama Persija ialah dengan mempersebahkan gelar juara Perserikatan pada 1973 dan 1975. Total, dalam masa baktinya bersama Persija, Iswadi menurut beberapa sumber sukses melesakkan 28 gol dalam rentang 1966 sampai 1980.

Iswadi Idris, Pemain Indonesia Pertama yang Mentas di Luar Negeri

Aksi impresifnya bersama Persija jelas membawa Boncel dipanggil ke Timnas Indonesia. Bahkan Iswadi membentuk kuartet menakutkan di timnas, bersama Soetjipto Soentoro, Abdul Kadir, dan Jacob Sihasale. Kala itu, empat sekawan ini dinilai sebagai penyerang paling cepat di Asia.

Iswadi disebut sosok paling menonjol dan berkarakter. Tak heran, Boncel sempat. terpilih menjadi kapten timnas sejak awal 1970 sampai 1980. Iswadi Idris debut bersama Timnas Indonesia pada pada Piala Raja 1968 di Thailand. Dia mencetak 2 gol pada saat Indonesia menang 7-1 atas Singapura. Semenjak saat itu, namanya kian tenar.

Nostalgia Hari Ini: Iswadi Idris Cs Permalukan Malaysia di Kuala Lumpur
Harian kompas

Timnas Indonesia bahkan saat itu terkenal paling disegani di Asia. Apalagi, Indonesia sudah biasa melawan tim-tim besar, mulai dari PSV Eindhoven, Fiorentina, Uruguay, hingga Jerman. “Jepang, Korea Selatan dan tim Timur Tengah belum punya cerita. Kekuatan besar dimiliki Indonesia dan Burma,” jelas Iswadi dalam wawancara di PSSI via Kompas.

Pemain Pertama yang Direkrut Tim Luar Negeri

Berkat aksinya itu, Iswadi Idris menarik perhatian Western Suburbs Club (WSC). Klub itu berasal dari Sydney, Australia, yang berkompetisi semiprofesinal. Laporan majalah Tempo menyebut WSC tertarik memboyong Iswadi karena penampilan apiknya di Kualifikasi Piala Dunia 1974 di Australia.

Saat itu, Indonesia memang tak pernah menang dalam tiga laga. Namun, aksi Iswadi bersama tiga rekannya, Ronny Pasla, Widodo, dan Anwar Ujang mencuri perhatian. Pelatih WSC, Mike Laing, tadinya mau merekrut empat pemain itu sekaligus. Namun, karena beberapa hal akhirnya cuma Iswadi saja yang direkrut.

Iswadi Idris, Pemain Indonesia Pertama yang Mentas di Luar Negeri

“Kesukaran pertama yang akan saya hadapi di Australia nanti adalah soal pengukuran operan bola kepada kawan (jangkauan kaki pemain-pemain WSC berbeda dengan pemain Indonesia). Dengan operan yang kurang satu centimeter saja bisa merugikan suatu peluang pada tim,” kata Iswadi.

Sayang, Boncel tak bisa beradaptasi dengan baik. Dia cuma bertahan selama semusim, yakni dari 1974 sampai 1975. Namun tetap saja, nama Iswadi Idris dikenang sebagai pemain Indonesia pertama yang direkrut tim luar negeri.

Iswadi sendiri pensiun pada 1980 setelah membela PSPS Pekanbaru. Dia sempat terjun di dunia kepelatihan dengan menangani Perkesa Mataram dan Mataram Putra. Dia juga pernah melatih timnas pada PraOlimpiade 1988.

Selain pelatih, Iswadi juga sempat masuk jajaran pengurus PSSI. Dia sempat menjabat Komisi Disiplin dan Direktur Teknik. Iswadi kemudian meninggal dunia pada 2008 karena penyakit stroke.

[better-ads type=’banner’ banner=’156417′ ]

More From Author

Berita Terbaru