Football5Star.com, Indonesia – Sebuah fakta mengejutkan diungkap Ilkay Guendogan. Gelandang Manchester City itu mengaku tersiksa di timnas Jerman saat dilatih Joachim Loew, terutama pada gelaran EURO 2020. Dia merasa tak nyaman dengan posisi dan peran yang diberikan sang bundestrainer.
Guendogan memang punya peran berbeda saat membela Manchester City dan timnas Jerman. Bersama The Cityzens, dia dipasang sebagai gelandang serang oleh Pep Guardiola. Sementara itu, bersama Die Mannschaft, dia lebih sering difungsikan sebagai gelandang bertahan oleh Joachim Loew.
“Aku merasa paling nyaman di posisi 8 yang lebih menyerang atau bahkan posisi 10,” ujar Ilkay Guendogan seperti dikutip Football5Star.com dari Sport1. “Sangat sulit bagiku main sebagai gelandang bertahan ketika sepanjang musim bermain di posisi lebih ofensif.”
Lebih lanjut, Guendogan mengungkapkan dua hal yang menjadi kesulitan utamanya saat membela timnas Jerman pada era Loew. “Aku tak bisa mengubah pola pikir (dari menyerang ke bertahan) dalam waktu singkat. Sudah begitu, aku pun tak punya kebebasan untuk maju (ke pertahanan lawan),” kata dia.
Ilkay Guendogan Bertahan karena Flick
Ketidaknyamanan itu membuat Ilkay Guendogan sempat mempertimbangkan kemungkinan pensiun dari timnas Jerman seperti yang dilakukan Toni Kroos selepas EURO 2020. Namun, niat itu diurungkan setelah Hansi Flick menghubunginya via telepon dan meminta bertahan.
“Itu sungguh pembicaraan yang menyenangkan. Aku merasakan apresiasi terhadap diriku. Dia menjelaskan sistem permainan yang diusungnya. Lalu, dia memintaku bertahan dengan memaparkan posisi dan peranku dalam skema permainannya. Aku tak berpikir lama untuk mengiyakan,” ujar Guendogan lagi.
Di skuat timnas Jerman saat ini, Guendogan termasuk jajaran pemain dengan caps terbanyak. Andai nanti dimainkan pada laga Leictenstein vs Jerman, dia akan menjalani laga ke-50. Jumlah caps-nya itu hanya kalah dari Manuel Neuer, Thomas Mueller, dan Joshua Kimmich. Alhasil, dia akan jadi salah satu referensi bagi rekan-rekannya yang lebih muda.
Ilkay Guendogan menyadari betul hal tersebut. “Aku tentu saja punya tanggung jawab lebih besar dan jadi salah satu pemain paling berpengalaman. Para pemain yang bergabung kian muda saja dan itu normal. Aku akan coba membagikan pengalamanku kepada mereka,” ucap pemain berdarah Turki itu.