Football5Star.com, Indonesia – Maurizio Sarri sangat frustrasi setelah Lazio kalah 1-2 di kandang tim juru kunci Serie A, Salernitana, Sabtu (25/11/2023). Dia merasa I Biancocelesti tampil sangat buruk dan seolah tanpa energi. Saking frustrasinya, dia siap mundur jika memang dinilai sebagai biang keladinya.
Takluk di kandang Salernitana membuat Lazio sudah menelan 6 kekalahan pada musim ini. Padahal, I Biancocelesti hanya 8 kali kalah saat tampil sebagai runner-up Serie A musim lalu. Sarri sangat heran mengenai hal itu karena merasa tak melakukan banyak perubahan.
“Ada sesuatu yang tak berjalan. Jika saya yakin bahwa itu adalah kesalahan saya, saya akan mundur. Namun, saya tak paham apa perbedaan yang ada dibanding musim lalu meskipun musim ini memang saya lebih menekankan pressing,” urai Maurizo Sarri seperti dikutip Football5Star.com dari Football Italia.
Lebih lanjut, eks pelatih Napoli dan Juventus itu mengaku akan melakukan kontemplasi dan evaluasi. “Jika pada beberapa hari ke depan saya memutuskan bahwa ini memang kesalahan saya, saya akan jadi orang pertama yang memutuskan mundur dengan menyampaikannya kepada presiden klub,” kata dia.
Kritik Maurizio Sarri
Frustrasi yang dirasakan Maurizio Sarri bukan tanpa sebab. Dia menilai Lazio tak punya alasan untuk gagal menang dari Salernitana, apalagi sampai kalah. Dia merasa para pemain I Biancocelesti tampil sangat mengecewakan. Kritik pun lantas dilontarkan pria yang sempat menangani Chelsea tersebut.
“Kami sangat buruk. Kami melawan tim yang memberi kami begitu banyak ruang, tim yang kebobolan begitu banyak gol. Sudah tentu, saya berharap lebih . Jika ini cukup membuat kami kalah dari Salernitana, akan ada banyak kekalahan yang kami dapatkan,” ujar Sarri lagi.
Dia menambahkan, “Menurut saya, ada terllau banyak pemain yang tak tampil bagus. Jika Lazio bermain seperti ini, tak ada gunanya bicara soal peringkat tinggi. Mereka hanya cukup untuk finis di papan tengah.”
Lebih jauh, Sarri menuntut Claudio Lotito, Presiden Lazio, mengambil langkah besar untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat ini. Dia berujar, “Jika jadi dia, saya akan melakukan intervensi besar. Saya secara umum tak suka ritiro, tapi sesuatu harus dilakukan untuk menghentikan tren ini.”
