Francesco Acerbi: Saya Dipermalukan

BACA JUGA

Football5Star.net, Indonesia – Bek Inter Milan, Francesco Acerbi buka suara untuk pertama kalinya sejak dinyatakan tidak bersalah atas kasus rasialisme terhadap Juan Jesus. Acerbi kecewa karena dirinya merasa dipermalukan bahkan keluarganya sampai menjadi korban cacian.

Acerbi dinyatakan tidak bersalah atas kasus rasialisme terhadap Juan Jesus karena minimnya bukti. Pernyataan yang mengklaim bahwa Acerbi mengeluarkan perkataan rasis terhadap Juan hanya datang dari Juan sendiri. Tak ada satupun pemain dan wasit mendengar perkataan Acerbi.

Kasus Francesco Acerbi - Inter Milan - Alamy
Alamy

Namun, Acerbi tetap merasa kecewa karena dia mengklaim dirinya diperlakukan seperti tersangka pembunuhan yang baru keluar dari penjara selama 10 tahun.

“Kalimatnya membebaskan, seluruh situasi yang terjadi membuat saya sedih. Setelah saya dibebaskan, orang-orang bereaksi seolah-olah saya baru saja keluar dari penjara setelah sepuluh tahun,” ucap Acerbi seperti dikutip Football5Star dari Corriere della Sera.

“Ada banyak kepahitan. Saya menerima banyak kebencian dan kemarahan, seolah-olah saya telah membunuh seseorang. Masyarakat perlu menyadari bahwa seorang manusia sedang dipermalukan, dan keluarganya sedang dicaci.”

Francesco Acerbi: Saya Tidak Membenci Juan Jesus

Juan Jesus marah dilecehkan secara rasial oleh Francesco Acerbi.
Getty Images

Acerbi kembali menegaskan bahwa Juan Jesus hanya salah paham dan dia meminta maaf kepada bek asal Brasil itu.

“Sekarang saya ingin menyampaikan pendapat saya: Saya tidak membenci Juan Jesus dan saya merasa kasihan padanya. Tapi Anda tidak bisa menyebut seseorang rasis hanya karena kesalahpahaman,” ucapnya.

“Penyakit yang saya hadapi (kanker) tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan situasi ini. Hingga saat ini, masih banyak yang menganggap saya rasis. Saya tidak pernah rasis. George Weah adalah idola saya. Dia adalah salah satu orang pertama yang menghubungi saya ketika tumor kanker saya ditemukan.

“Senang bisa kembali bermain di San Siro? Ya, tapi yang terpenting, saya senang bermain. Terutama ketika musim berakhir dan bintang kedua diraih (Scudetto), saya akan bisa berada di sana, dengan kepala tegak.”

More From Author

Berita Terbaru