Agung Setyabudi, Bek Garang Pemilik Kaki Kanan Mematikan

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Agung Setyabudi, nama tersebut tampaknya tak asing buat publik sepak bola Jawa Tengah, khususnya Semarang dan Solo. Saat masa jayanya, dia terkenal sebagai bek kanan yang garang dan memiliki tendangan mematikan.

Agung memulai karier profesional sebagai pesepoak bola bersama Arseto Solo pada 1992. Dia menjadi salah satu bagian dari gerbong Garuda II yang didatangkan Arseto saat itu yang ditinggal beberapa nama, seperti Sukisno, hingga almarhum Ricky Yacobi.

“Kenapa bisa pemain Garuda II boyongan masal ke Arseto? Itu karena bos Arseto, Sigit Harjojudanto jadi manajer Timnas Garuda II juga. Jadi setelah saya dan teman-teman ke Arseto, kami ikut main di Piala Champions Asia (1992/1993). Kita lolos sampai babak penyisihan di Bahrain,” cerita Agung dikutip Football5Star.com dari Radar Solo.

Pada musim perdananya di sana, Agung melewatinya tak mudah. Dia sempat melewati masa-masa saat diteriaki oleh suporter di Sriwedari karena tampil tak memuaskan. Apalagi, saat itu dia bersaing dengan nama-nama seperti Yunus Mochtar, Heriansyah, sampai Zulkarnai Jamil.

Agung Setyabudi, Bek Garang Pemilik Kaki Kanan Mematikan
JIBI Photo

Namun demikian, ada satu momen yang mengubah kariernya, yakni saat membela Arseto Solo di babak kualifikasi Liga Champions Asia. Saat itu, dia dimainkan dan langsung mencetak gol. Dari sana, Agung Setyabudi langsung melejit.

“Itu membuat tumbuh rasa percaya diri saya lagi. Senior kaya mas Dirman dan Imran motivasi terus. Bilang main gasak-sasak wae. Solo mainnya begitu,” kenang dia.

Sayangnya, Arseto saat itu bubar pada 1998 seiring dengan tumbangnya rezim pemerintahan. “Mes Arseto sampai harus ditutup dan dijaga. Pengumuman bubar resmi ga ada, cuman bilang wis bubar-bubar. Lah bapaknya diturunkan, anaknya ya wajar dah gak ngurus (Arseto) lagi. Benar-benar los hingga sampai saat ini. pemain akhirnya nyebar kemana-mana,” papar dia.

Agung pun kemudian direkrut oleh PSIS Semarang. Bersama PSIS, penampilan Agung boleh dikatakan istimewa. Dia menjadi sosok penting di balik keberhasilan Mahesa Jenar juara Divisi Utama 1999. Saat itu, pada penghujung pertandingan, Agung memberikan umpan manis kepada Tugiyo yang diselesaikan jadi gol.

Agung Setyabudi, Bek Garang Pemilik Kaki Kanan Mematikan
Dok. Tabloid Bola

Agung lantas memutuskan hijrah ke Persebaya dan kembali ke PSIS, sebelum menutup kariernya bersama Persis Solo pada 2005 hingga 2007. Bersama Persis Solo, dia berhasil membawa timnya jadi runner-up 2006 sekaligus promosi ke Divisi Utama.

Agung Setyabudi Terkenal Garang

Agung Setyabudi, Bek Garang Pemilik Kaki Kanan Mematikan
Ole!

Agung semasa bermain pernah dianggap sebagai bek yang garang dan keras. Bahkan, pada musim 1993-94, dia pernah melancarkan tekel keras kepada lawannya hingga mengalami patah tulang.

Kejadian tersebut tercipta di Stadion Jatidiri, Semarang. Saat itu Agung menekel pemain BPD Jateng, Ahmad Gunarto. Tekel itu bahkan bikin Ahmad Gunarto terpaksa pensiun dini.

“Saya masih ingat setelah insiden itu lantas menjenguknya di rumah sakit. Saya meminta maaf atas kejadian itu dan tidak ada unsur kesengajaan sama sekali,” ungkap Agung dikutip dari Bola.com.

Tak cuma garang, Agung Setyabudi pun terkenal dengan kaki kanan yang mematikan. Ada satu momen yang pasti tak akan dilupakan oleh Agung saat membela timnas Indonesia di PraPiala Dunia 2022. Saat itu dia melepaskan tembakan bebas jarak jauh ke gawang Maladewa yang berbuah gol.

Agung sendiri beberapa kali dipercaya di timnas Indonesia semenjak Februari 1993 hingga 2004. Dia bahkan ditunjuk menjadi kapten timnas Indonesia sejak 2002. Sejumlah ajang diikutinya, dari SEA Games, Piala Tiger, hingga Piala Asia 2004. Paling diingat tentunya saat dia membawa Indonesia jadi runner-up Piala AFF 2002. Total dia meraih 53 caps bersama Indonesia.

4 Sekawan Timnas '99 -  Agung Setiabudi, Eri Irianto, Ali Sunan,  dan I Komang Putra | Flash Back

Setelah pensiun, Agung tak seperti rekan-rekan seangkatannya yang memilih jadi pelatih. Dia justru memilih fokus sebagai karyawan di PDAM Surakarta. Meski, dia beberapa kali tak bisa lepas dari sepak bola. Agung sempat menjadi pelatih pada 2013, hingga asisten pelatih Persis Solo 2015 hingga 2016. Agung pun pernah diberi kepercayaan melatim tim Porprov Kota Solo 2018.

More From Author

Berita Terbaru