Abdoulaye Doucoure Soal Puasa Ramadan: Agama itu Nomor 1

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Umat muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan suci Ramadan. Pada bulan itu, mereka diwajibkan berpuasa. Tak terkecuali mereka yang berstatus pesepak bola. Mengenai hal itu, Abdoulaye Doucoure buka suara. Gelandang Everton itu menegaskan keyakinan adalah hal yang tak bisa ditawar.

Setiap kali memasuki Ramadan, topik soal puasa dan sepak bola selalu saja mencuat. Pasalnya, dengan berpuasa, seorang pemain dinilai tak akan punya energi yang cukup untuk bermain di atas lapangan. Doucoure jelas tak sependapat. Dia menilai tak ada masalah bermain dalam keadaan berpuasa.

Abdoulaye Doucoure selalu berpuasa saat Ramadan.
Getty Images

“Aku selalu mencintai Ramadan. Kadang kala, bermain sepak bola terasa berat karena Ramadan jatuh pada musim panas dan pramusim. Namun, aku beruntung selalu menunaikan puasa Ramadan dan tak pernah bermasalah dengan kondisi fisik,” urai Abdoulaye Doucoure seperti dikutip Football5Star.com dari BBC.

Pemain asal Mali itu lebih lanjut mengatakan, “Agama adalah hal terpenting dalam hidupku. Aku menempatkan keyakinanku sebagai nomor satu, baru kemudian pekerjaanku. Aku bisa melakukannya bersamaan dan sangat senang dengan hal tersebut.”

Arti Agama bagi Abdoulaye Doucoure

Sesulit apa pun kondisi yang dihadapi, Abdoulaye Doucoure selalu berusaha menjalankan semua perintah agama. Saat senggang, dia selalu berusaha pergi ke mesjid untuk menunaikan ibadah salat. Dia juga selalu berusaha menjalankan puasa Ramadan sebaik-baiknya.

“Aku berpuasa setiap hari, tak pernah bolong. Itu jadi sesuatu yang normal dan sangat mudah bagiku. Aku mulai berpuasa pada umur 12 atau 13 tahun dan sekarang berumur 30 tahun. Aku tahu persis tubuhku. Aku mendapat sahur yang baik sehingga mampu menjalani hari dengan baik pula,” ujar Doucoure lagi.

Abdoulaye Doucoure menilai kehidupannya sangat dipengaruhi kuasa Tuhan.
Getty Images

Bagi Doucoure, menjalankan semua perintah agama adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan pertolongan luar biasa sepanjang hidupnya. “Keluargaku sangat religius dan aku belajar menjadi muslin yang baik. Itu sangat penting bagiku. Keyakinan telah menolongku melewati berbagai rintangan,” ucap dia.

Doucoure menambahkan, “Di sepak bola dan kehidupan, Anda melewati duka dan kecewa. Sepak bola selalu naik-turun. Kadang Anda tak main atau cedera. Namun, agama membantuku melewatinya. Aku bersyukur Tuhan memberiku kekuatan. Aku selalu berdoa kepada Allah agar menolong kami dalam pertandingan. Tanpa agama, aku tak akan berada di posisi saat ini.”

More From Author

Berita Terbaru