Football5Star.com, Indonesia – Chelsea selalu membuat sensasi di bursa transfer. Setelah musim lalu membeli Kai Havertz seharga 80 juta euro, kini The Blues memulangkan Romelu Lukaku dengan dana sebesar 115 juta euro. Meskipun begitu, mereka juga rajin mengorbitkan pemain muda. Musim ini, ada Trevoh Chalobah.
Sosok pemain berumur 22 tahun itu adalah muka baru di skuat The Blues. Namun, dia langsung diandalkan manajer Thomas Tuchel. Buktinya, saat Chelsea berlaga di Piala Super Eropa dan pekan pertama Premier League, dia selalu jadi starter dan tampil penuh.
Kepercayaan Tuchel dijawab apik oleh Chalobah. Dia membawa The Blues mengalahkan Villarreal pada Piala Super Eropa. Lalu, saat lawan Crystal Palace pada pekan pertama Premier League, dia mencetak gol penutup kemenangan 3-0. Torehan gol itu lumayan mengejutkan karena posisinya adalah pemain belakang.
Siapakah Chalobah? Bagaimanakah rekam jejaknya? Untuk menjawabnya, berikut ini Football5Star.com menyajikan 5 fakta menarik Trevoh Chalobah, bintang baru Chelsea.
1. Adik Kandung Nathaniel Chalobah
Nama Chalobah tidaklah asing di telinga para penggila Liga Inggris. Sebelum Trevoh Chalobah, ada Nathaniel Chalobah yang kini membela Watford. Keduanya punya ikatan darah. Nathaniel adalah kakak kandung Trevoh. Seperti sang adik, Nathaniel juga jebolan akademi Chelsea. Namun, dia hanya 15 kali turun membela The Blues.
Sebagai kakak, Nathaniel selalu memberikan motivasi kepada Trevoh. Dia beberapa kali mengungkapkan hal tersebut lewat unggahan di media sosial. Salah satunya, dia me-retweet unggahan sang adik saat mendarat di Belfast untuk melakoni laga Piala Super Eropa lawan Villareal. Dia pun mencuit momen istimewa sang adik di Premier League.
2. Trevoh Chalobah Sempat Rasakan Degradasi
Seperti sang kakak, Nathaniel, perjalanan karier Trevoh juga diwarnai masa-masa sebagai pemain pinjaman. Sebelum akhirnya masuk skuat Chelsea, dia menghabiskan tiga musim terakhir bersama Ipswich Town, Huddersfied Town, dan FC Lorient. Di dua klub pertama, dia tampil di Divisi Championship.
Saat menjalani masa pinjaman di Ipswich, Chalobah sempat mendapatkan pengalaman pahit. Sepanjang musim 2018-19, dia dipercaya tampil 44 kali oleh manajer Paul Lambert. Namun, pada akhir musim, klubnya malah terdegradasi ke League One. Ipswich terbenam di dasar klasemen dengan hanya meraup 31 poin dari 46 pertandingan.
3. Bersahabat dengan Mason Mount
Trevoh Chalobah memulai kiprahnya di tim U-9 Chelsea. Sejak awal, dia bersahabat dengan Mason Mount, bintang muda yang melesat pada musim lalu dan lantas jadi pilar di timnas Inggris. Ikatan persahabatan itu terlihat jelas selepas laga Chelsea vs Crystal Palace yang jadi debut Chalobah di Premier League.
Setelah pertandingan berakhir, Chalobah yang tampil bagus dan mencetak gol dipeluk oleh rekan-rekan setim dan manajer Thomas Tuchel. Nah, pelukan paling lama didapatkan dari Mount. Lewat akun media sosial, Chalobah dan Mount mengungkapkan kebersamaan saat masih anak-anak di akademi Chelsea.
4. Ball Boy Saat Chelsea Jamu Barcelona
Saat di akademi, Trevoh Chalobah sempat jadi ball boy dalam pertandingan resmi yang dilakoni Chelsea. Salah satunya adalah ketika The Blues menghadapi Barcelona pada semifinal Liga Champions 2011-12. Pada pertandingan itu, tim asuhan Roberto Di Matteo menang 1-0 berkat gol Didier Drogba.
Kenangan itu dikuak BT Sport saat Chalobah menjalani debut bersama Chelsea di Premier League saat lawan Crystal Palace. Saat itu, dia bertugas bersama sang sahabat, Mason Mount. Chalobah mengungkapkan hal itu saat ditanya BT Sport lewat unggahan di Twitter.
5. Sudah Raih 3 Gelar Juara
Juara Piala Super Eropa 2021 bukanlah gelar pertama yang diraih Trevoh Chalobah. Sebelumnya, pemain berumur 22 tahun tersebut juga sudah merebut dua gelar lain, yakni di UEFA Youth League 2015-16 dengan mengalahkan tim junior PSG dan Piala FA Junior 2016-17 dengan memenangi final lawan Manchester City.
Chalobah tampil sangat apik ketika Chelsea menjuarai Piala FA Junior 2016-17. Tampil penuh dalam enam pertandingan, dia mewarnainya dengan torehan 3 gol. Dia di antaranya mencetak gol pada leg I semifinal saat menang 7-1 atas Tottenham Hotspur. Hal serupa diulangi pada leg II final lawan Manchester City yang berujung kemenangan 5-1.
[better-ads type=’banner’ banner=’156408′ ]
