Proses Panjang Timnas Australia Rayu Alessandro Circati

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Graham Arnold, pelatih timnas Australia, telah mengumumkan skuad untuk uji tanding melawan timnas Argentina di Cina. Di sana terdapat nama Alessandro Circati, bek tengah Parma.

Pemanggilan Circati adalah kejutan tersendiri. Pasalnya, dia adalalah debutan dan umurnya baru 19 tahun. Di sisi lain, pemanggilan itu juga jadi kemenangan Australia atas Italia. Maklum saja, kedua negara memang berebut jasa Circati.

Graham Arnold senang bisa membujuk Alessandro Circati membela timnas Australia.
Getty Images

Arnold tentu saja senang. Pasalnya, butuh perjuangan keras untuk meyakinkan sang bek tengah membela Socceroos. Hal itu diungkapkan saat konferensi pers pengumuman skuad untuk laga lawan Argentina.

“Kami sudah berkomunikasi dengan dia selama 12 bulan dan dia harus membuat dua putusan besar,” urai Graham Arnold soal Circati seperti dikutip Football5Star.com dari Riverine Herald.

Arnold lebih lanjut mengungkapkan, “Dia berkata ingin bermain untuk Australia. Hatinya telah mengatakan demikian dan semangatnya untuk langsung datang demikian besar. Setelah Piala Dunia, ada hype di sepak bola Australia.”

Press Conference: Graham Arnold's Squad selection v Argentina | Subway Socceroos

Hanya Pilih Timnas Australia

Pengakuan Graham Arnold terbilang mengejutkan juga. Bukan apa-apa, meskipun sempat 2 kali membela timnas U-21 Italia, Alessandro Circati lebih cenderung membela timnas Australia. Dia merasa lebih Australia ketimbang Italia.

“Beberapa pekan lalu, dia memanggil seluruh keluarga dan mengatakan putusannya untuk membela Australia,” kata sang ayah, Gianfranco, kepada FTBL. “Saya tanya, ‘Kamu pikir dirimu orang Italia atau Australia?’ Dia menjawab, ‘Ayah, aku orang Australia dan ingin main untuk Australia.'”

Alessandro Circati bersama Gianluigi Buffon.
Getty Images

Gianfranco dapat memahami hal itu. Maklum saja, Alessandro bisa dikatakan cuma numpang lahir di Italia. “Dia pindah ke Australia saat berumur 1 tahun dan menghabiskan sebagian besar umurnya hingga saat ini di sana,” ucap dia.

Bagi Gianfranco, putusan yang dipilih sang anak murni soal bisikan hati, bukan pertimbangan peluang masuk timnas. “Itu benar-benar suara hatinya dan dia memang seperti itu. Ketika memilih berdasarkan hati, Anda bisanya tak salah,” ujar dia lagi.

More From Author

Berita Terbaru