Football5Star.com, Indonesia – Thijs Dallinga, wajah baru di timnas Belanda, mengaku sempat berada di persimpangan dalam kariernya karena kehilangan gairah dan kegembiraan bermain sepak bola. Hal itu dialaminya saat masih memperkuat FC Groningen.
Dallinga memang sempat memperkuat Groningen. Dia bergabung dengan tim junior klub itu pada 2018. Semusim kemudian, dia mendapat promosi untuk masuk ke tim utama yang berkiprah di Eredivisie. Namun, sialnya, kariernya terhambat cedera. Hal itulah yang membuat Dallinga sempat frustrasi.
“Saat itu, aku tentu saja berbicara dengan ayahku karena aku cedera sedemikian lama dan kehilangan sedikit kegembiraan dalam bermain sepak bola. Aku tiba pada titik yang sulit dan aku harus bertanya kepada diri sendiri apakah masih menginginkan ini,” urai Dallinga kepada ESPN seperti dikutip Football5Star.com dari Voetbal Primeur.
Striker Toulouse FC itu pun mengaku lega karena pada akhirnya mengambil pilihan tepat. Pilihan itu adalah hengkang secara bebas transfer ke Excelsior pada 2021. Itu memang penurunan karier karena Excelsior berada di Keuken Kampioen Divisie. Namun, dia sanalah dia meretas jalan untuk menjulang.
Thijs Dallinga Lewatkan Telepon dari KNVB
Bersama Excelsior, Thijs Dallinga melejit. Dia mencetak 32 gol dan 8 assist dalam 37 laga yang dilakoni di Keuken Kampioen Divisie 2021-22. Lalu, pada babak play-off yang berbuah tiket promosi ke Eredivisie, dia mencetak 4 gol dan 1 assist dalam 6 pertandingan. Kesuksesan itu membuat dia lantas diboyong FC Toulouse.
Bagi Dallinga, masa-masa sulit saat di FC Groningen adalah titik krusial. Di sana, dia merasakan peran besar sang ayah dalam menentukan pilihan. Itu sebabnya, dia selalu berbagi kisah. Tak terkecuali saat dia mendapatkan panggilan untuk memperkuat timnas Belanda. “Tentu saja aku menyampaikan itu. Dia sangat bangga,” ucap Dallinga.
Menariknya, saat panggilan itu datang, Dallinga sempat melewatkannya. “Kami menjalani laga pada akhir pekan lalu. Setelah itu, aku pergi ke klub. Pada malam hari, aku menerima telepon, tapi terlambat menjawabnya,” ujar dia.
Striker berumur 23 tahun itu lantas menambahkan, “Aku lalu mengecek lewat aplikasi dan mengetahui panggilan itu dari manajer tim KNVB. Aku buru-buru menelepon balik. Itu benar-benar momen yang sangat indah. Momen ini pula yang jadi sebab aku dulu memilih bermain sepak bola.”
