Pelatih Koeln: Kroos dan Mueller Harusnya Dihormati Seperti Modric

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Steffen Baumgart, pelatih 1.FC Koeln, ikut angkat bicara soal performa buruk timnas Jerman belakangan ini. Dia menyebut hal itu tak terlepas dari perlakuan buruk publik sepak bola Jerman kepada para bintang senior.

Baumgart mengaku sangat kesal terhadap para pundit di televisi yang dengan mudahnya menjelek-jelekkan pemain senior. Dia tegas menyebut Toni Kroos dan Thomas Mueller seharusnya diperlakukan seperti Luka Modric di Kroasia.

Steffen Baumgart kesal kepada para pundit yang kerap merendahkan bintang senior timnas Jerman.
Getty Images

“Kita dengan mudah merendahkan beberapa pemain terbaik yang ada. Toni Kroos dan Thomas Mueller tiba-tiba saja dianggap tidak cukup bagus lagi,” ujar Steffen Baumgart seperti dikutip Football5Star.com dari Sport Bild.

Dia menambahkan, “Kita meyakinkan diri sendiri untuk bergantung pada para pemain muda. Namun, mereka ini belum berada pada posisi untuk bisa langsung mengambil alih tanggung jawab.”

Permintaan Steffen Baumgart

Steffen Baumgart lantas memberikan contoh negeri-negeri lain yang mampu menghormati dan menghargai para pemain terbaiknya. Salah satunya adalah Kroasia. Di sana, Luka Modric tetap jadi andalan.

“Negara-negara lain membiarkan para pahlawan mereka yang berumur 36 tahun bermain hingga tak bisa berjalan lagi. Itu karena mereka adalah yang terbaik,” ucap Baumgart dengan berapi-api.

Luka Modric sangat dihormati oleh publik sepak bola Kroasia.
Getty Images

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, “Orang-orang Kroasia akan mendukung Modric untuk membela negaranya hingga berumur 38 tahun karena dia adalah pahlawan. Sementara para pahlawan di sini setiap hari kami rendahkan.”

Bagi Baumgart, pola pikir seperti ini harus diubah. Publik sepak bola Jerman harus memberikan dukungan kepada para pemain senior yang sudah jadi pahlawan timnas Jerman. Itu penting agar bisa berjaya di Piala Eropa 2024.

“Saya yakin kami bisa menjuarai Piala Eropa. Namun, kami harus mengubah cara memperlakukan para pemain. Terus ‘menghajar’ mereka tak ada gunanya. Itu sebabnya, saya bermasalah dengan mereka yang disebut para pakar,” kata Baumgart lagi.

More From Author

Berita Terbaru