Stefano Pioli: Penalti untuk Atalanta Mengubah Segalanya

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Langkah AC Milan di Coppa Italia 2023-24 terhenti pada babak perempat final. I Rossoneri gagal melangkah ke semifinal karena kalah 1-2 dari Atalanta di Stadion San Siro, Kamis (11/1/2024) dini hari WIB. Kekalahan itu sangat disesalkan Stefano Pioli, sang allenatore.

Pioli secara khusus mempermasalahkan gol penalti dari Teu Koopmeiners yang jadi penentu kemenangan Atalanta. Dia menilai wasit Marco Di Bello seharusnya tak menghadiahkan penalti kepada La Dea karena tak ada pelanggaran dari Alejandro Jimenez kepada Aleksey Miranchuk. Penalti itu, kata dia, mengubah jalannya pertandingan.

Stefano Pioli menilai Alejandro Jimenez tak melanggar Aleksey Miranchuk.
onefootball.com

“Saya pikir kami bermain sangat bagus pada babak pertama dan pantas unggul terlebih dahulu. Lalu, kami jadi benar-benar naif. Kami seharusnya bertahan lebih baik setelah gol penyeimbang. Namun, sebetulnya permainan berubah dengan penalti yang sebenarnya tak ada,” kata Stefano Pioli seperti dikutip Football5Star.com dari Football Italia.

Putusan Di Bello memberikan hadiah penalti kepada Atalanta membuat para pemain Milan terpukul. “Setelah itu, kami kehilangan akal, bentuk, dan kendali permainan. Kami kesulitan untuk mendapatkan kembali keseimbangan dan kendali yang kami miliki pada babak pertama.”

Kritik Stefano Pioli

Bagi Stefano Pioli, putusan Marco Di Bello memberikan penalti kepada Atalanta benar-benar merusak permainan secara keseluruhan. “Sungguh disayangkan karena laga tadi sebetulnya sangat seimbang. Insiden tersebut benar-benat telah mengubah jalannya pertandingan,” kata dia lagi.

Terlepas dari putusan Di Bello yang dianggap kontroversial, Pioli tidak lupa memberikan kritik kepada para pemainnya. Dia tak habis pikir insiden tersebut mampu membuat Theo Hernandez sangat terpukul sehingga gagal bangkit. Padahal, masih ada cukup banyak waktu untuk menyamakan atau bahkan membalikkan keadaan.

Penalti Teun Koopmeiners yang membawa Atalanta unggul 2-1 sangat memukul para pemain AC Milan.
Getty Images

“Kami seharusnya bereaksi lebih baik. Saya paham keputusasaan para pemain saat tertinggal 1-2 setelah tampil baik. Namun, masih ada banyak waktu untuk membalikkan keadaan. Kami juga tak mampu memanfaatkan peluang-peluang yang didapatkan,” ujar pelatih berumur 58 tahun tersebut.

Kekalahan dari Atalanta membuyarkan harapan AC Milan untuk menuntaskan dahaga gelar di ajang Coppa Italia. Kali terakhir I Rossoneri berjaya pada musim 2002-03. Ketika itu, mereka unggul agregat 6-3 atas AS Roma. Setelah itu, Milan sempat 2 kali lolos ke final pada 2015-16 dan 2017-18. Namun, pada dua final itu, mereka selalu kalah dari Juventus.

More From Author

Berita Terbaru