Football5Star.com, Indonesia – Erling Haaland memang luar biasa. Di Premier League, dia sudah mencetak 32 gol bagi Manchester City. Namun, soal kontribusi total, dia masih kalah dari Rayan Philippe, winger Swift Hesperange.
Soal koleksi gol, Philippe memang tertinggal jauh dari Haaland. Saat ini, dia baru mengemas 23 gol. Namun, dia unggul jauh dalam jumlah assist. Dia sudah membuat 23 assist, sedangkan Haaland baru 5 assist.
Secara total, Philippe berkontribusi pada 46 gol klubnya di Liga Luksemburg. Sementara itu, kontribusi Haaland bagi Man. City di Premier League baru mencapai total 37 gol. Haaland hanya unggul 2 gol dari Kodjo Fo Doh Laba (Al-Ain) dan rekan seklub Philippe, Dominik Stolz.
Tentu saja, karena berada di level kompetisi berbeda, Haaland dan Philippe tak bisa dibanding-bandingkan. Rayan Philippe pun mengakui hal itu. Namun, mengingat umur yang sama, dia tetaplah fenomena pada musim ini.
Pelarian Rayan Philippe
Hal yang membuat Rayan Philippe tetap patut diberi pujian adalah kemampuan kompletnya. Selain tajam, dia juga piawai membuat assist. Soal membuat assist, dia bahkan berada di urutan teratas.
Saat ini, dengan 23 assist, Philippe memimpin daftar pembuat assist terbanyak di seantero Eropa. Dia dibayangi Mike Tresor dari KRC Genk dengan 21 assist. Berikutnya, ada Kevin De Bruyne dan Dusan Tadic dengan 17 assist.
Bagi Philippe, pencapaian musim ini adalah buah keberanian mengambil risiko. Pada Agustus tahun lalu, dia secara berani pindah dari Dijon FCO ke Swift Hesperange. Sebabnya, dia tak puas hanya menjadi pemain cadangan.
“Di Dijon, mereka tak mengandalkanku. Aku juga tak mendapat tawaran dari klub Ligue 2 dan hampir tak ada dari Divisi Nasional,” kata Rayan Philippe seperti dikutip Football5Star.com dari Marca.
Dia menambahkan, “Jadilah aku memilih datang ke Luksemburg untuk mendapatkan menit bermain dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk kembali ke level tertinggi.”
Berharap Dilirik Klub Luar Luksemburg
Menilik peningkatan kariernya saat ini, Rayan Philippe menilai putusannya bertualang di Luksemburg tidaklah keliru. Dia pun yakin segera kembali ke liga yang lebih kompetitif.
“Liga ini dipantau banyak klub dari Jerman, Belgia, Swiss. Mereka pastinya mencari peluang untuk merekrut pemain berkualitas dengan harga murah,” kata pemain berumur 22 tahun itu.
Meskipun demikian, dia tak terobsesi kembali ke Prancis. “Jika ada kesempatan, aku siap kembali. Namun, bukan hanya Prancis. Ada negara-negara lain yang juga ingin kujajal. Waktuku di Luksemburg telah sangat membantu,” ucap dia lagi.
Berbekal jumlah gol dan assist yang sama banyak bagi Swift Hesperange di Liga Luksemburg, harapan Rayan Philippe tidaklah terlalu muluk. Sangat mungkin dia tak akan lagi berlaga di Luksemburg pada musim depan.
