Football5Star.com, Indonesia – Timnas Austria bermain imbang 1-1 dengan timnas Prancis pada lanjutan UEFA Nations League A 2022-23, Sabtu (11/6/2022) dini hari WIB. Hasil itu membuat sang pelatih, Ralf Rangnick, marah besar. Dia menilai Das Team seharusnya mampu mengunci skor 1-0 hingga pertandingan usai.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Ernst Happel, Austria sebetulnya inferior. Hal itu tercermin dari statistik penguasaan bola dan jumlah tembakan yang dilepaskan selama 90 menit. Namun, Rangnick menilai Prancis sebetulnya tidak memberikan ancaman berarti. Inilah yang membuat dia berang bukan kepalang.
“Saya sama sekali tak senang dengan hasil akhir pertandingan ini. Saya tak tahu apa yang harus diberikan selamat. Jika unggul hingga 83 menit, lalu kebobolan gol seperti itu, rasanya tak ada yang perlu diberi ucapan selamat,” kata Ralf Rangnick selepas laga seperti dikutip Football5Star.com dari Heute.
Eks manajer sementara Manchester United itu menambahkan, “Hari ini, kami bermain bagus pada babak pertama. Memasuki babak kedua, jelang kami harus mempertahankan kedudukan. Kami mampu melakukannya dengan baik hingga kebobolan. Saya tak melihat banyak peluang Prancis untuk menjadikan skor 1-1.”
Ralf Rangnick Tetap Apresiasi Para Pemainnya
Di Stadion Ernst Happel, tuan rumah mampu unggul terlebih dulu berkat gol yang dicetak Andreas Wiemann pada menit ke-37. Keunggulan itu mampu dipertahankan hingga menit ke-83. Saat itulah Kylian Mbappe yang baru berada di lapangan selama 20 menit mencetak gol penyeimbang bagi sang tamu.
Gol yang dibuat Mbappe itu sangat disesalkan Ralf Rangnick. “Ketika unggul 1-0 dan mendapatkan tendangan bebas di wilayah lawan, Anda tak bisa membiarkannya jadi imbang 1-1 hanya 8 detik kemudian. Saat lawan Denmark juga begitu. Total, kami kehilangan 3 poin karena hal tersebut.
Meskipun demikian, pelatih asal Jerman itu tetap mengapresiasi kinerja apik para pemain Austria. Bagaimanapun, menurut dia, David Alaba dkk. telah mampu meladeni permainan sang juara dunia dan bertahan dengan disiplin hampir sepanjang pertandingan.
“Ketika melawan juara dunia, jelas ada kemungkinan diserang terus-menerus. Kami bertahan dengan luar biasa, kompak, dan dalam. Pada akhirnya, ini hanyalah soal hasil akhir,” ucap pelatih yang sempat membawa FC Schalke 04 ke semifinal Liga Champions 2010-11 tersebut.