Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Vietnam, Philippe Troussier, memberikan penjelasan panjang ketika ditanya banyaknya pemain keturunan yang membela timnas Indonesia. Dia juga menjelaskan alasan Vietnam tak melakukan hal serupa.
Tak bisa dimungkiri, saat ini timnas Indonesia memang diperkuat banyak pemain keturunan yang dinaturalisasi. Setidaknya ada 8 pemain keturunan yang kini ada dalam skuat akhir Indonesia jelang dua kali lawan Vietnam, mulai dari Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, Justin Hubner, Thom haye, Jay Idzes, Ivar Jenner, Ragnar Oratmangoen, hingga Rafael Struick. Itu pun belum termasuk Jordi Amat yang cedera.
Dii sisi lain, Vietnam sendiri hanya punya satu pemain keturunan dalam skuatnya saat ini, yakni Nguyen Filip yang dinaturalisasi dari Republik Cheska. Terkait hal ini, Philippe Troussier coba memberikan penjelasan lengkap.
“Saya pikir ini soal bagaimana mengembangkan sistem sepak bola. Sulit bagi saya menjawab pertanyaan menarik ini secara akurat. Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa cara untuk mengembangkan sistem sepak bola dengan mengimpor pemain asing,” kata Philippe Troussier dalam konferensi pers jelang laga.
“Pertama, kita bisa mendorong pengembangan sepak bola dari sumber daya dalam negeri. Bukan cuma Vietnam, Indonesia juga melakukan hal yang sama. Platform sepak bola semakin didukung FIFA dan memberikan perhatian lebih untuk mengembangkan sepak bola lokal, mulai dari peningkatan kualitas pemain sampai stadion, juga wasit,” tambah dia.
“Berikutnya, kami perlu mencari cara agar pemain bisa bermain di luar negeri. Vietnam memiliki (Doan) Van Hau, (Nguyen) Quang Hai, dan (Nguyen) Van Toan yang pergi ke luar negeri, tapi mereka tidak meninggalkan banyak kesan dan jarang tampil di lapangan,” jelas Troussier.
Philippe Troussier Soal Urgensi Pemain Abroad
Philippe Troussier tak memungkiri, sebuah tim nasional membutuhkan pemain abroad. Dia memberikan contoh kasus dari Jepang. Salah satu raksasa Jepang, Urawa Red Diamonds bisa memenangi Liga Champions Asia. Namun, tak ada pemain Urawa yang jadi andalan di timnas Jepang.
“Lihat saja Jepang dan Korea (Selatam). Llatar belakang sepak bola yang banyak pemain di luar negeri. Di Jepang, Urawa Red Diamonds bisa menang Liga Champions Asia, tetapi kontribusinya di tim nasional tidak ada, karena pemain terbaik Jepang sudah pergi ke luar negeri,” tutup Troussier.
