Eks Real Madrid: Timnas Jerman Kekurangan Pemain Berkualitas!

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Timnas Jerman terus mengalami keterpurukan. Pada tiga uji tanding bulan ini, mereka imbang dengan Ukraina, lalu kalah dari Polandia dan Kolombia. Hal itu tidak mengejutkan bagi Paul Breitner, eks pemain Real Madrid.

Breitner menilai skuad Jerman saat ini memang tak lebih baik dari saat tersisih pada fase grup Piala Dunia 2022. Pemain-pemain yang menghuni skuad pada FIFA matchday Juni 2023 dinilai tak cukup bagus. Inilah yang jadi masalah utama Die Mannschaft.

Paul Breitner mengkritik kualitas para pemain timnas Jerman.
Getty Images

“Tim ini tak lebih baik dari yang dibawa sejak (Piala Dunia) Qatar. Kami jelas-jelas mengalami penurunan kualitas pemain timnas,” urai Paul Breitner yang membela Madrid pada 1974-77 itu seperti dikutip Football5Star.com dari Stuttgarter Nachrichten.

Dia menambahkan, “Sayangnya, kualitas Bundesliga menurun jauh dalam beberapa tahun ini. Ditambah lagi, sepak bola yang diajarkan sejak Bambini (anak-anak) yang tak menarik bagi saya. Di Jerman, Anda diajari sepak bola membosankan, yaitu mengoper bola bolak-balik dan tak mau mengambil tanggung jawab.”

Paul Breitner Kritik Hansi Flick

Atas dasar itu, Paul Breitner merasa heran ketika melihat Hansi Flick, pelatih timnas Jerman, justru melakukan eksperimen pada Juni ini. Dia menyebut itu sebagai hal yang tak perlu dilakukan dan percuma saja.

“Ketika menyadari tak punya sejumlah individualis, petarung tunggal terbaik, dan pemain yang mampu jadi penentu dalam pertandingan, langkah pertama saya adalah membentuk tim sedini mungkin,” ucap Breitner lagi.

Hansi Flick dikritik Paul Breitner karena malah fokus bereksperimen di timnas Jerman.
Getty Images

Pria berumur 71 tahun itu lebih lanjut mengungkapkan kritiknya. “Kenapa harus mencoba 20 pemain yang sudah diketahui tak akan pernah jadi starter pada pembukaan Piala Eropa? Ini membuang-buang waktu! Saya sungguh tak mengerti!”

Soal eksperimen yang dilakukan Flick, kritik juga datang dari Lothar Matthaeus. Bedanya, dia menyoroti perubahan sistem permainan jadi seperti sebelum Piala Dunia 2022. Dia menyebut itu membuat goncangan di dalam tim dan para pemain pun jadi kebingungan.

More From Author

Berita Terbaru