Football5Star.net, Indonesia – Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari Oliver Glasner setelah Crystal Palace menang 2-0 atas Newcastle United pada lanjutan Premier League, Kamis (25/4/2024) dini hari WIB. Dia mengaku ketakutan oleh permainan anak-anak asuhnya, terutama pada babak pertama.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Selhurst Park itu, Palace menang berkat brace jean-Philippe Mateta. Pemain asal Prancis itu membobol gawang Newcastle pada menit ke-55 dan 88. Adapun hal yang membuat Glasner ketakutan sendiri adalah intensitas permainan timnya yang luar biasa tinggi.
“Pada 30 menit awal, dengan intensitas yang kami tunjukkan, saya benar-benar ketakutan. Ini bukan lelucon. Saya takut kalau mereka terus bermain seperti ini, saya perlu melakukan 10 pergantian. Saya tak perca apa yang saya lihat,” urai Oliver Glasner seperti dikutip Football5Star.com dari London Evening Standard.
Secara implisit, itu adalah pujian bagi Mateta dkk. yang telah tampil luar biasa dalam laga melawan Newcastle United. Bagi Glasner, itu adalah kejutan menyenangkan dari mereka. “Saya betul-betul kaget kami dapat menekan mereka sedemikian tinggi untuk waktu lama,” ujar dia lagi.
Harapan Oliver Glasner
Di samping terkejut, Oliver Glasner tentu saja senang. Pasalnya, permainan menakutkan itu membuahkan kemenangan ketiga secara beruntun. Sebelumnya, Crystal Palace menang atas Liverpool dan West Ham United. Tambahan 9 poin dari 3 laga terakhir itu pun membuat The Eagles kian menjauh dari ancaman degradasi.
Saat ini, Palace berada di posisi ke-14 klasemen sementara Premier League dengan 39 poin. Mereka terpaut 14 poin dari Luton Town yang berada di zona degradasi. Dengan hanya tinggal 4 laga tersisa, The Eagles akan memastikan bertahan di Premier League andai menang lagi pada akhir pekan nanti saat melawat ke markas Fulham.
Kemenangan itu pula yang sangat diharapkan Glasner. “Kini, kami akan memburu kemenangan keempat secara beruntun. Seorang pelatih ternama di Jerman suatu kali bilang bahka setelah pertandingan adalah selalu juga sebelum pertandingan,” kata pelatih asal Austria yang datang menggantikan Roy Hodgson pada akhir Februari itu.
Pria berumur 49 tahun yang sempat membawa Eintracht Frankfurt juara Liga Europa itu lebih lanjut berujar, “Senang rasanya (bila nanti) dapat menyelesaikan misi utama: bertahan di Premier League secara matematis. Saya harap para pemain ketagihan memenangi pertandingan, perasaan ini, dan emosi ini.”
