Lothar Matthaeus: Bayern Munich Semakin Buruk bersama Thomas Tuchel

BACA JUGA

Football5star.com, Indonesia – Bayern Munich akhirnya juara Bundesliga lagi. Tapi kesuksesan musim ini tidak membuat legendanya, Lothar Matthaeus, puas.

Bayern musim ini memang tidak seperti biasa. Beberapa kali mereka keluar dari posisi puncak. Pergantian pelatih pun tak terhindarkan.

Bayern Munich dinilai banyak pihak tak pantas juara Bundesliga musim ini.
Getty Images

Manajemen memecat Julian Nagelsmann yang masih berpeluang meraih treble. Lalu menunjuk Thomas Tuchel yang dalam sekejap memupus harapan sapu bersih gelar.

Alhasil hanya Bundesliga yang didapat. Itu pun dipastikan pada laga terakhir lewat gol Jamal Musiala di menit ke-89 serta berkat hasil imbang Borussia Dortmund.

Bagi Matthaeus apa yang terjadi musim ini sangat mengecewakan. Dan ia melihat Die Roten semakin buruk saat ditangani Thomas Tuchel.

Presiden Bayern Munich Pastikan Posisi Thomas Tuchel Aman (Sportstar)
Sportstar

“Jelas banyak kesalahan yang dilakukan bahkan sebelum pergantian pelatih, yang ujungnya berakhir seperti sekarang,” kata Lothar Matthaeus kepada Bild.

“Saya pikir tim masih berpeluang treble di bawah Julian Nagelsmann. Dan sekarang mereka bermain lebih buruk di bawah Tuchel,” sambungnya.

Lothar Matthaeus Kritik Sikap Thomas Tuchel

Musim ini Bayern Munich hanya kehilangan Robert Lewandowski. Tapi mampu mendatangkan Sadio Mane dari Liverpool.

Sisanya mayoritas skuat masih sama seperti musim lalu. Mattaheus mengungkapkan dengan pemain yang ada trofi Bundesliga adalah prestasi minimal yang harus didapat.

Thomas Tuchel - Bayern Munich vs RB Leipzig - Getty Images
Istimewa

Lebih lanjut mantan kapten timnas Jerman juga tidak suka dengan sikap Thomas Tuchel. Ia menganggap sang pelatih kerap menyalahkan keadaan.

“Tim sangat kuat sehingga Anda setidaknya harus juara liga. Tapi tim tidak bekerja dengan baik karena mereka sibuk dengan diri sendiri,” ia menambahkan.

“Tuchel membuat semua semakin tidak jelas karena dalam konferensi pers dia selalu mengeluh betapa sulitnya pertandingan, bukan membela pemain,” tutup Lothar Matthaeus.

More From Author

Berita Terbaru