Matt Le Tissier, Dewa Southampton yang Diabaikan Timnas Inggris

BACA JUGA

Banner Gamespool

Football5star.com, Indonesia – Matt Le Tissier bisa dianggap sebagai pemain terbaik dalam sejarah Southampton. Status tersebut disandang Le Tissier berkat torehan 209 gol dari 504 penampilan di semua kompetisi.

Meski memiliki catatan gol yang luar biasa bersama Southampton, Le Tissier selalu kesulitan menembus skuat timnas Inggris. Selama 16 tahun berkarier sebagai pemain profesional. Le Tissier cuma mampu mengoleksi delapan caps.

Catatan tersebut tentu sangat disayangkan. Hingga saat ini, masih banyak pihak yang mengganggp Le Tissier sebagai salah satu pemain terhebat yang disia-siakan The Three Lions.

Matt Le Tissier - Inggris - The Sun
The Sun
AWAL KARIER MATT LE TISSIER

Le Tissier mengawali kariernya bersama Southampton. Ia sempat menimba ilmu selama satu tahun bersama akademi The Saints sebelum menandatangani kontrak profesional pada 1986.

Musim pertama Le Tissier berjalan dengan baik. Ia berhasil mencetak 10 gol dari 31 penampilannya di semua kompetisi. Momen paling membanggakan Le Tissier pada musim 1986-87 datang pada partai Liga Inggris melawan Leicester City. Dalam laga tersebut, Le Tissier berhasil mencetak hat-trick pertamanya untuk Southampton.

Sayangnya, Le Tissier gagal melanjutkan momentumnya pada musim 1987-88. Ia cuma mampu mencetak dua gol dari 22 penampilan di semua kompetisi.

Catatan buruk tersebut menjadi motivasi terbesar Le Tissier. Pasalnya, ia langsung tampil menggila dan berhasil mencetak 73 gol dari 174 penampilan dalam empat musim setelahnya.

Matt Le Tissier - Inggris - The Telegraph
The Telegraph
MEMATIKAN DI PREMIER LEAGUE

Premier League resmi didirikan pada musim panas 1992. Southampton menjadi salah satu dari 22 klub yang terpilih untuk bermain di musim pertama Premier League.

Kesempatan ini tak disia-siakan Le Tissier. Pada musim 1992-93, ia berhasil mencetak 15 gol dari 40 penampilan di Premier League. Catatan tersebut membuat Le Tissier menjadi salah satu pemain paling produktif di Inggris. Hanya ada enam pemain yang bisa melebihi torehan gol Le Tissier pada musim 1992-93.

Penampilan gemilang Le Tissier sayangnya gagal membuahkan hasil terbaik buat Southampton. Pasalnya, The Saints harus rela finis di urutan ke-18 dengan koleksi 50 poin. Hanya unggul satu angka dari Crystal Palace yang terdegradasi ke divisi dua.

Pada musim 1993-94, Le Tissier semakin menunjukkan kebolehannya menjebol gawang lawan. Ia berhasil menyumbang 25 gol dari 38 penampilan. Namun, Le Tissier gagal menyabet gelar top skorer. Gelar tersebut jatuh ke tangan Andy Cole yang mencetak 34 gol bersama Newcastle United.

Meski kembali tampil luar biasa, Le Tissier tetap tak bisa mengangkat prestasi Southampton. The Saints kembali finis di peringkat ke-18 dan cuma unggul satu angka dari Sheffield United yang mengakhiri musim di zona degradasi.

Le Tissier terus menjadi andalan Southampton hingga musim 1997-98. Total, ia berhasil mencetak 51 gol dari 132 penampilan pada periode 1994 hingga 1997. Penampilan Le Tissier mulai menurun pada musim 1998-99. Ketika itu, ia cuma mampu mencetak enam gol dari 30 penampilan.

Tiga musim terakhir Le Tissier bersama Southampton juga tidak berjalan baik. Ia hanya berhasil mencetak empat gol dari 30 penampilan. Le Tissier akhirnya memutuskan hengkang dari Southampton di akhir musim 2001-02. Ia memutuskan gantung sepatu karena mengalami cedera betis.

Matt Le Tissier - Inggris - The Malestrom
The Malestrom
DIABAIKAN TIMNAS INGGRIS

Kegemilangan Le Tissier bersama Southampton sempat mencuri perhatian timnas Inggris. Pada 1994, Le Tissier mendapat caps pertamanya untuk The Three Lions. Le Tissier dipercaya tampil sebagai starter pada partai persahabatan melawan Republik Irlandia.

Akan tetapi, penampilan pertama Le Tissier tak berjalan dengan baik. Pasalnya, laga Inggris vs Rep Irlandia tak bisa diselesaikan karena keributan suporter. Kericuhan ini terjadi tak lama setelah Rep Irlandia membuka keunggulan lewat gol David Kelly pada menit ke-22.

Sepanjang 1994, Le Tissier berhasil mengumpulkan lima caps. Selepas 1994, Le Tissier mulai kesulitan mendapat tempat di skuat timnas Inggris. Pada  periode 1995 hingga 1997, Le Tissier cuma mampu meraih tiga caps.

Nama Le Tissier sempat kembali diperbincangkan ketika ia mencetak hat-trick untuk timnas Inggris B pada laga persabahatan melawan tim cadangan Rusia. Tiga gol tersebut membuat Le Tissier digadang-gadang bakal diangkut The Three Lions ke ajang Piala Dunia 1998.

Akan tetapi, pelatih Inggris ketika itu, Glenn Hoddle, memutuskan untuk tidak menyertakan Le Tissier ke dalam skuatnya., Keputusan tersebut membuat Le Tissier sakit hati dan ia tak pernah lagi memperkuat timnas Inggris.

STEFAN ANTONIC SEMPAT TUNGGU TIMNAS INDONESIA AKHIRNYA KE TIMNAS HONGKONG

More From Author

Berita Terbaru