LEGENDA: Kasey Keller, Dari Peternakan Telur hingga Panggung Sepak Bola Eropa

BACA JUGA

Football5star.com, Indonesia – Kasey Keller adalah legenda sepak bola Amerika Serikat. Lahir di Olymia, Washington DC, Amerika Serikat, Keller tumbuh besar di Lacey, kota kecil di pinggiran Olympia.

Kasey Keller tumbuh besar di tempat peternakan telur, usaha keluarganya yang turun temurun. Besar di Lacey, menjadi seorang pesepak bola dan bisa bermain di panggung Eropa adalah sebuah mimpi, mimpi yang mungkin tak menjadi nyata.

Lacey, kota kecil yang tak memiliki budaya sepak bola. Kota ini dikenal sebagai salah satu kota di Amerika Serikat yang memiliki usaha utama sebagai penghasil daging sapi, telur ayam dan susu.

Kasey Keller, Dari Peternakan Telur hingga ke Panggung Sepak Bola Eropa

Diceritaka oleh sang ibu, Deter, semenjak kecil, Keller sudah jatuh cinta pada sepak bola. Sang ibu, beberapa kali harus mengantar Keller kecil untuk berlatih di tim sepak bola.

“Saya sudah menendang bola sejak usia 6 tahun. Saya selalu ingin menjadi pemain profesional dan sepak bola adalah kesempatan terbaik untuk saya,” kenang Kasey Keller seperti dikutip Football5star.com dari Thurstontalk, Selasa (6/12/2021).

Karier awal Kasey Keller di sepak bola mulai cemerlang. Ia bahkan sampai tidak menghadiri malam perpisahan sekolah menengah atas yang menjadi budaya pemuda Amerika Serikat. Hal itu karena Keller sibuk bermain di turnamen sepak bola.

Lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di University of Portland dan bergabung dengan tim sepak bola. Pelatih pertamanya ialah eks bek West Ham United, Clive Charles. Karier Keller terus menanjak naik.

Pada 1991, ia dinobatkan sebagai kiper terbaik di liga remaja Amerika Serikat. Penghargaan itu tak lepas dari catatan apiknya sebagai kiper. Dalam 10 pertandingan, ia hanya kebobolan empat gol dengan rata-rata 0,38 gol dan meraih delapan kali clean sheet.

Kasey Keller ke Panggung Sepak Bola Eropa

Setelah bermain apik untuk tim Portland Timbers di rentang 1989 dan sempat menjadi kiper Amerika Serikat U-20 di Piala Dunia U-20 1989, nama Keller mulai dibicarakan banyak pemandu bakat Eropa.

Millwall jadi klub pertamanya di Eropa. Ia datang pada 1992 dan menjadi kiper pilihan utama di Millwall. Dari rentang waktu 1992 hingga 1996, Keller mencatatkan 175 pertandingan bersama Millwall.

Kecapakannya sebagai seorang kiper menarik perhatian salah satu pelatih terbaik di Liga Inggris, Martin O’Neill yang saat itu melatih Leicester City.

Kasey Keller, Dari Peternakan Telur hingga ke Panggung Sepak Bola Eropa

“Ketik saya bergabung dengan Martin O’Neill, tidak banyak pemain yang direkrut. Dia mendatangkan Spencer Prior dan saya sendiri. Martin jelas sangat karismatik dan menginspirasi,” kata pemain bernama lengkap Kasey Christopher Keller tersebut.

Selama bermain di Leicester City, Martin O’Neill sangat percaya pada kemampuan pemuda Amerika Serikat itu. Keller yang baru debut di Liga Inggris pun berusaha tunjukkan penampilan terbaik.

“Kami menjalani musim itu secara konsisten dan menemukan cara untuk bisa meraih poin penuh. Dari tim yang seharusnya terdegradasi menjelang Natal, kami akhirnya finis di urutan kesembilan dan meraih Piala Liga Inggris,” ungkap Kasey Keller.

Cemerlang di Leicester, Keller mencoba peruntungan di Liga Spanyol dengan bergabung ke Rayo Vallecano. Namun perjalanannya di Liga Spanyol berlangsung cukup singat dan ia kembali ke Inggris bersama Tottenham.

Kasey Keller, Dari Peternakan Telur hingga ke Panggung Sepak Bola Eropa

Mendekati akhir kariernya, Keller sempat mencicipi Bundesliga pada 2005 dengan bermain untuk Borussia Mönchengladbach. Di klub ini ia disebut sebagai orang Amerikat Serikat yang gila.

“Jangan salah paham, pengalaman saya di Liga Inggris sangat fenomenal, tetapi pengalaman saya bertanding di Bundesliga, tidak cukup diungkap dengan kata-kata. Itu sangat mengesankan,”

“Saya melihat Gladbach dengan cara yang berbeda, setelah bermain untuk mereka. Saya tahu seberapa besar klub ini,” ucap Keller.

Pada 2011, kiper dengan koleksi 102 caps untuk timnas Amerika Serikat itu memutuskan pensiun di klub MLS, Seattle Sounders FC. Pada 2013, ia sempat menjadi asisten pelatih untuk timnas Amerika Serikat dan sekarang menghabiskan waktu sebagai seorang pundit.

More From Author

Berita Terbaru