Football5Star.com, Indonesia – Sebuah kegagalan adalah pelajaran penting. Itulah yang diungkapkan Kurniawan Dwi Yulianto setelah timnas U-23 Indonesia kalah dari timnas U-23 Vietnam pada final SEA Games 2019. Secara implisit, dia menilai kekalahan itu adalah pengingat untuk tetap menjejak bumi.
Dalam pandangan Kurniawan Dwi Yulianto, timnas U-23 Indonesia sudah tampil bagus sepanjang SEA Games 2019. Dia pun mengakui kualitas para pemain yang berada di skuat Garuda Muda. Namun, itu ternyata tidak cukup karena ada tim yang lebih baik, yakni timnas U-23 Vietnam asuhan Park Hang-seo.
“Saya pikir para pemain Indonesia saat ini punya kualitas bagus. Namun, timnas U-23 Vietnam justru lebih hebat. Sepak bola Vietnam telah memproduksi pemain-pemain bertalenta apik,” urai Kurniawan seperti dikutip Football5Star.com dari Zing.vn.
Secara khusus, asisten pelatih Indra Sjafri itu menyoroti eksekusi taktik yang dilakukan para pemain Vietnam di lapangan. “Vietnam bermain tak berdasarkan kekuatan individual, tapi kolektivitas. Para pemain selalu bergerak dalam blok yang terpadu dan solid. Hal ini membuat serangan dan pertahanan tim hampir selalu sempurna. Inilah yang membuat Indonesia kesulitan dan tak dapat menghindari kekalahan,” papar dia.
Eks striker ulung timnas Indonesia iu pun menilai timnas Vietnam di SEA Games 2019 punya satu ciri khas. Itu adalah kekuatan dalam bola-bola mati. Dia menunjuk dua dari tiga gol di final sebagai buktinya. “Rekan-rekan saya mengatakan, ‘Inilah Vietnam.’,” kata dia lagi.
Untuk timnas U-23 Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto punya satu harapan. “Saya harap para pemain akan mengambil pelajaran dari kekalahan ini. Kami masih punya banyak pekerjaan rumah,” ujar dia.
Bagi Kurniawan Dwi Yulianto, kemampuan mengambil pelajaran itu sangatlah penting. Pasalnya, Indonesia sangat mungkin kembali bersua Vietnam pada laga-laga ke depan. Mungkin pula pertemuan kedua tim terjadi di final seperti di SEA Games 2019 lalu.
[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]
