Football5Star.com, Indonesia – Kesuksesan timnas U-23 Korsel meraih medali emas Asian Games XIX ternyata menyelipkan satu kecemasan pada diri sang pelatih, Hwang Sun-hong. Itu berkaitan dengan kemungkinan tak lagi bisa memanggil sejumlah pemain untuk Olimpiade Paris 2024.
Korsel merebut medali emas Asian Games untuk kali ketiga secara beruntun setelah menang 2-1 atas timnas U-23 Jepang pada final, Sabtu (7/10/2023). Hal itu sangat melegakan dan membanggakan bagi Hwang. Namun, dia juga cemas karena kesuksesan itu membuat beberapa pemain terbebas dari wajib militer.
Dalam pandangan Hwang, itu jadi persoalan tersendiri seandainya Korsel nanti lolos ke Olimpiade Paris 2024. Secara khusus, dia menyoroiti kemungkinan tak dapat memanggil Lee Kang-in. Padahal, dia sangat ingin pemain Paris Saint-Germain itu memperkuat timnya.
“Saya ingin membawa seluruh pemain yang secara umur memang bisa main di olimpiade. Saya tak ingin menekan Kang-in, tapi saya katakan saya harus melakukannya. Saya ingin punya tim terbaik, termasuk 6 atau 7 pemain dari tim saat ini,” kata Hwang Sun-hong seperti dikutip Football5Star.com dari Chosun Ilbo.
Eks striker timnas Korsel itu lebih lanjut mengungkapkan sumber kekhawatirannya. “Jawaban Kang-in masih tanda tanya. Dia tak memberi saya jawaban pasti. Dia mengatakan, itu masih rahasia,” kata Hwang.
Tekad Hwang Sun-hong
Kesuksesan timnas U-23 Korsel meraih medali emas Asian Games XIX membuat Lee Kang-in terbebas dari keharusan menjalani wajib militer. Hal itu membuat dia dan PSG bisa menolak panggilan dari Hwang Sun-hong untuk agenda di luar kalender FIFA. Salah satunya, Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung pada 24 Juli hingga 10 Agustus 2024.
Membebaskan diri dari wajib militer yang akan membebani klub adalah kartu truf Hwang saat meminta Lee bergabung dengan timnas U-23 Korsel di Asian Games XIX. Kini, sang pelatih tak lagi bisa memainkan kartunya tersebut. Alhasil, perlu perjuangan lebih berat untuk mempersiapkan tim ke olimpiade via Piala Asia U-23 2024.
“Kami perlu bersiap dengan sangat baik. Untuk itu, harus ada bantuan dari klub-klub dan asosiasi. Jepang dan Uzbekistan sudah bersiap hampir 3 tahun,” ucap Hwang lagi. “Perlu bantuan semua pihak. Belum lagi agenda internasional. Lalu, kami harus bisa melakukan TC pada musim dingin.”
Tentu saja, itu tak lantas membuat Hwang Sun-hong pesimistis. Dia tetap optimistis. Dia bertekad untuk membungkam para pengkritik yang selama ini tak henti menyerangnya, terutama setelah kegagalan di Piala Asia U-23 2022. Perubahan sikap publik setelah timnya meraih medali emas Asian Games XIX jadi motivasi tersendiri bagi dia.
Saat disambut sekitar 300 fan setiba di Korsel, dia berujar, “Ini tak familiar karena saya dikritik setiap hari dan sekarang disambut hangat. Tentu saja, ini bukan hal buruk. Saya akan bekerja keras lagi untuk mendapatkan penerimaan lebih baik pada masa mendatang.”
