Football5star.com, Indonesia – Sekilas, lemparan ke dalam pada pertandingan sepak bola terlihat sepele. Tapi tidak sembarang pemain yang bisa melakukannya dengan baik.
Tak heran jika ditiap tim ada pemain yang secara khusus ditunjuk sebagai pelempar ketika bola meninggalkan lapangan. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir ada beberapa tim yang mempekerjakan pelatih khusus lemparan ke dalam.
Seperti halnya Liverpool. Ya, 2018 lalu, The Reds punya pelatih lemparan ke dalam. Dia adalah Thomas Gronnemark.
Menariknya, Thomas Gronnemark bukanlah pesepak bola. Ia dulunya adalah atlet lari. Kendati tak punya pengalaman di sepak bola, dirinya ternyata tahu teknik yang baik dan benar dalam melempar bola ke dalam. Menurutnya, cara melempar bola harus datar agar tidak mudah direbut pemain lawan.
Selama ini, kita sudah sering melihat pemain yang punya kelebihan dalam hal lemparan ke dalam. Tidak jarang pula berawal dari lemparan ke dalam tersebut bisa membuahkan gol.
Football5star telah merangkum lima pemain dengan kemampuan lemparan ke dalam terjauh:
- Rory Delap
Rory Delap memang hanya memperkuat tim-tim medioker sepanjang kariernya. Namun, dia punya kelebihan yang tak dimiliki pemain lain. Bahkan kemunculannya bersama Stoke City beberapa tahun lalu menjadi warna tersendiri di sepak bola Inggris.
Stoke City yang menerapkan gaya bermain klasik ala kick n rush Inggris sangat terbantu dengan kehadiran Rory Delap. Dalam situasi apa pun dia selalu ditunjuk Tony Pulis sebagai pelempar bola.
Pemain asli Inggris ini punya teknik khusus dalam melempar bola. Ia selalu meminta handuk kepada anak gawang untuk membersihkan bola tersebut. Cara ini dimaksudkan agar bola tidak licin.
Yang lebih hebat lagi, lemparan Delap selalu langsung menuju gawang lawan. Banyak pula yang menganggap jika Stoke mendapat lemparan ke dalam, itu sama seperti mereka meraih tendangan bebas.
- Aron Gunnarsson
Seperti halnya Rory Delap, Aron Gunnarsson juga punya kelebihan yang sama. Dia adalah andalan timnas Islandia dan Cardiff City. Ketika Cardiff tampil di Premier League musim lalu, Gunnarsson kerap mencuri perhatian melalui lemparan jauhnya.
Pelatih Neil Warnock kerap mengandalkan kelebihan sang gelandang. Memanfaatkan tinggi badan para strikernya, Warnock selalu meminta Gunnarsson langsung melempar bola ke arah gawang.
Sementara untuk timnas Islandia, lemparan jarak jauhnya beberapa kali membuahkan gol. Salah satu yang mengesankan adalah saat Islandia menghadapi Hungaria di fase grup Euro 2016. Lemparan jarak jauhnya berhasil disambut Gylfi Sigurdsson untuk mencetak gol.
- Andreas Poulsen
Andreas Poulsen adalah pemain yang merasakan dampak signifikan setelah dilatih Thomas Gronnemark. Mantan pemain FC Midtjylland memang menjadi andalan timnya dalam hal lemparan ke dalam.
Dan sejak Gronnemark melatih Poulsen di Midtjylland, kemampuan Poulsen dalam melakukan throw-in semakin membaik. Tidak hanya dari segi teknik, tapi juga jauhnya bola yang dia lempar.
Seperti dikutip Football5star dari Fandom, pemain asal Denmark sebelumnya hanya bisa melempar bola sejauh 25 meter saja. Tapi sejak Gronnemark menjadi pelatih lemparan ke dalam di klub raksasa Denmark itu, ia berhasil melempar sejauh 37,9 meter.
- Simone Kolander
Kemampuan melempar bola ke dalam dengan jarak yang cukup jauh tak hanya dilakukan pesepak bola pria. Pesepak bola wanita juga mampu melakukannya. Tidak percaya? Lihat saja aksi Simone Kolander.
Kemampuan lemparan jauh tidak hanya membuat Simone Kolander memudahkan rekan setimnya, tapi juga dirinya sendiri. Buktinya, ia pernah mencetak gol langsung dari throw-in pada 2011 lalu. saat itu, lemparannya dari sudut sempit melambung tinggi. Kiper lawan yang mencoba menepis bola gagal melaksanakan tugasnya hingga akhirnya gol tercipta.
- Megan Campbell
Satu lagi pesepak bola wanita yang mencuri perhatian lewat lemparan jarak jauhnya. Dia adalah Megan Campbell, pemain timnas wanita Republik Irlandia. Satu momen mengesankan Campbell adalah saat ia membawa timnas Republik Irlandia mengalahkan Jerman 2014 lalu.
Ketika itu lemparan lambungnya membuat lini belakang Jerman kesulitan menghadang bola. Akhirnya bola berhasil disambut sang rekan untuk mencetak gol. Tidak sekali Campbell melakukan hal tersebut. Pada babak kedua, ia kembali melakukan lemparan ke dalam yang langsung menuju kotak penalti Jerman. Dan lagi-lagi rekannya mengonfirmasi lemparan tersebut menjadi gol.
